REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN pangan atau ID Food mengaku siap menjalankan perintah Menteri BUMN Erick Thohir untuk melakukan recofusing bisnis.
Direktur Utama ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan, recofusing bisnis merupakan langkah transformasi tahap kedua setelah terbentuknya holding pangan pada tahun lalu. "ID Food merencanakan restrukturisasi anak dan cucu perusahaan dalam transformasi tahap kedua pada 2022 hingga 2023," ujar Arief saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Arief menyampaikan, proses recofusing melalui aksi korporasi yang meliputi divestasi, merger, inbreng, maupun akuisisi dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik. Arief menyampaikan rencana transformasi dalam bentuk divestasi akan dilakukan pada sektor alat kesehatan, industri sawit, dan industri teh, serta akuisisi sektor peternakan luar negeri untuk tahun ini.
Sementara tahun berikutnya, lanjut Arief, holding pangan akan melakukan merger di sektor industri karung plastik dan logistik, divestasi pada sektor industri mebel dan properti, serta inbreng RNI ke Nusindo dalam hal trading. Arief menyampaikan 2022 merupakan tahun implementasi dalam merealisasikan sejumlah program holding pangan.
"Ibaratnya setahun ke belakang, energi habis untuk pembentukan holding. 2022 adalah tahun bagi kami untuk mengeksekusi dan sinergi lebih baik lagi," kata Arief.
Arief menyampaikan RNI sebagai induk holding pangan kini membawahi 16 anak usaha, termasuk lima BUMN pangan seperti Sang Hyang Seri, Berdikari, Perikanan Indonesia, PPI, dan Garam.