REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 52 ton pakan ternak Indonesia hasil produksi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Syariah Jawa Timur yang dimuat dalam dua kontainer diekspor ke Brunei Darussalam. Produk pakan ternak Indonesia itu langsung diantarkan ke pembeli dengan pembongkaran kontainer disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko, menurut keterangan KBRI Bandar Seri Begawan (BSB) yang diterima di Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Dua kontainer pakan ternak tersebut diperuntukkan bagi ternak sapi, sedangkan sebagian kecil sebagai komponen pakan domba. Itu merupakan pengiriman pakan ternak yang ke-3 melanjutkan ekspor sebelumnya yang berlangsung pada 2021.
Secara keseluruhan, Indonesia telah mengirim enam kontainer pakan sapi bermerk JABFeed tersebut. Peluang bagi ekspor pakan ternak Indonesia ke Brunei masih terbuka lebar.
Menurut keterangan KBRI BSB, konsumsi pakan ternak di Brunei pada 2020 mencapai 158.579 metrik ton, di mana 60 persen diantaranya diperoleh dari impor."KBRI terus mendukung peningkatan perdagangan bilateral Indonesia-Brunei. Diharapkan ekspor produk pakan ini akan berkelanjutan dan memperoleh pangsa pasar yang lebih luas di Brunei," ujar Sujatmiko.
"Bahkan, untuk produk-produk terkait lainnya, Indonesia dapat menyediakan untuk kebutuhan pengembangan sektor pertanian dan peternakan Brunei," lanjutnya.
Dubes RI juga berdiskusi dengan para pembeli, yang merupakan para pelaku usaha peternakan di Brunei, untuk menjajaki peluang atas produk potensial lainnya dari Indonesia, termasuk ternak hidup dan peralatan pertanian. Para pengusaha ternak Brunei menyampaikan harapan dapat mendatangkan domba siap potong asal Indonesia dalam waktu dekat guna mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang hari raya Idul Adha.
Pada diskusi antara Dubes RI dan para pengusaha ternak Brunei itu, terungkap pula minat mengimpor daging beku asal Indonesia karena dinilai memiliki cita rasa yang cocok dengan selera masyarakat Brunei. Bersama perkembangan sektor pertanian Brunei, menurut pihak KBRI, terdapat peluang-peluang baru yang dapat diisi dengan aneka produk dan jasa unggulan asal Indonesia.
Selain itu, tersedia lahan di Brunei yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi setempat dengan ekspor keahlian dan teknologi asal Indonesia. Selanjutnya, terbuka juga peluang ekspor ke Brunei untuk produk-produk pendukung, seperti pupuk, vitamin, mesin pertanian, dan bibit unggul.
KBRI Bandar Seri Begawan menyatakan siap memfasilitasi ekspansi ekspor produk dan jasa pertanian Indonesia ke Brunei Darussalam. Berdasarkan data Kemendag RI, selama empat tahun terakhir, ekspor Indonesia ke Brunei Darussalam terus melonjak.
Pada 2018, Indonesia mengirimkan aneka komoditas senilai 61,19 juta dolar AS, dan nilai ekspor Indonesia ke Brunei terus bertambah hingga mencapai 211,3 juta dolar AS pada 2021.Data tahunan juga menunjukkan bahwa ekspor Indonesia ke Brunei pada 2021 tumbuh 63,95 persen dibandingkan pada 2020, dengan penguatan terutama pada komoditas energi dan barang konsumsi.