REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan laju pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV tumbuh 5,02 persen year on year (yoy) atau 1,06 persen quarter to quarter (qtq). Dengan tingkat pertumbuhan itu total pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 mencapai 3,69 persen.
"Pertumbuhan yang cukup tinggi ini karena kuartal IV mengkompensasi seluruh kegiatan di kuartal III karena kasus pandemi yang membatasi kegiatan," kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers, Senin (7/2/2022).
Tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 mencapai 3,51 persen. Pertumbuhan itu mengalami penurunan signifikan setelah pada kuartal II sebelumnya tembus hingga 7,07 persen. Adapun di kuartal I tahun 2021 pertumbuhan masih negatif 0,7 persen.
Margo mengatakan, sejumlah faktor pendorong di kuartal terakhir 2021 menunjukkan perbaikan. Baik dari sisi ekonomi global, mobilitas masyarakat, serta belanja pemerintah dan realisasi investasi.
Ia menjelaskan, dari sisi ekonomi global, seluruh negara mitra dagang menunjukkan perbaikan ekonomi yang diikuti dengan meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke sejumlah negara tersebut. Di antaranya yakni China, Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura, Vietnam, Hong Kong dan Uni Eropa.
Sementara itu di saat yang bersamaan harga komoditas unggulan Indonesa mengalami kenaikan harga. Misalnya seperti minyak sawit mentah (CPO) yang meningkat 42,41 persen yoy di kuartal IV. Batubara juga naik 168,01 persen yoy dan nikel meningkat 23,9 persen yoy.
"Peningkatan harga komoditas internasional akan berpengaruh ke ekspor kita. Sementara itu, mobilitas masyarakat pada akhir tahun juga menunjukkan perbaikan cukup signifikan. "Seiring penurunan kasus Covid-19, kita alami perbaikan, terutama di sektor transportasi," ujarnya.
Faktor terakhir yakni belanja pemerintah yang menguat. Belanja pegawai naik 2,7 persen yoy, belanja barang dan jasa naik 25,1 persen yoy, belanja modal naik 10,6 persen yoy, serta bantuan sosial juga meningkat 23,4 persen.
Adapun realisasi penanaman modal asing dan dalam negeri sepanjang kuartal IV meningkat 12,5 persen yoy.
"Dengan berbagai catatan peristiwa itu, perekonomian pada kuartal IV diukur dari besaran produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp 4,498 trilun," katanya.