REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Menjelang rights issue di kuartal I-2022, Bank BJB telah banyak memperkuat pondasi digital. Dalam rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD I), Bank BJB akan melepas saham baru sebanyak-banyaknya 925 juta lembar saham seri B.
Sejumlah inovasi digital yang telah dilakukan Bank BJB, di antaranya new digital payments pada fitur new DIGI dan DigiCash. Belum lama ini, Bank BJB juga berkolaborasi dengan financial technology (fintech) e-commerce dalam meluncurkan produk bernama E-Pays.
Peluncuran new digital payments ini untuk mengoptimalkan layanan digital Bank BJB kepada masyarakat dan pemerintah daerah. Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, kerja sama dengan lembaga fintech menjadi bukti komitmen Bank BJB dalam membangun ekosistem digital yang lebih masif.
Kata Yuddy, inovasi dan kolaborasi merupakan kunci dalam memenangkan persaingan ke depan. Oleh karena itu, papar dia, dukungan layanan digital yang selama ini telah dilakukan akan terus dioptimalkan.
Kemudahan pembayaran melalui layanan digital Bank BJB diimplementasikan dalam bentuk mobile banking, QRIS, uang elektronik, virtual account, internet banking corporate, Agen Laku Pandai, serta produk-produk lainnya. ‘’Semua itu diharapkan mendukung program inklusi keuangan serta pembentukan ekosistem digital,” tutur Yuddy kepada Republika, Rabu (2/2).
Yuddy menegaskan, inovasi digital menjadi salah satu fokus aksi korporasi Bank BJB, termasuk menjelang rights issue. Inovasi digital tersebut, tegas dia, ditujukan untuk mempermudah nasabah, termasuk nasabah kredit.
Terlebih, ungkap Yuddy, Bank BJB tahun ini akan melakukan ekspansi kredit. Ekspansi kredit kali ini, sambung dia, akan ditopang melalui aksi korporasi rights issue.
Menurutnya, rights issue merupakan langkah tepat untuk memperkuat permodalan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan penetrasi kredit perusahaan di tahun ini. Skema right issue dilakukan dengan harga atas pertimbangan penilaian harga wajar perusahaan.
Rencananya, saham baru yang akan dilepas sebanyak 925 juta lembar saham seri B, atau setara dengan sekitar 9,40 persen dari modal. Modal dari rights issue itu akan ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Rencana rights issue ini telah disetujui dalam RUPS Tahunan pada 6 April 2021.
“Seluruh dana right issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan,” tandas Yuddy.