REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gojek mencatatkan kinerja yang positif sepanjang 2021 dalam layanan logistik GoSend-nya. Melihat peluang tersebut, Gojek pada tahun ini menyiapkan inovasi logistik untuk memanfaatkan peluang sektor tersebut.
"Memasuki tahun 2022, Gojek melihat bahwa saat ini masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap kecepatan dan keandalan pengiriman," kata Head of Logisttics Gojek Steven Halim dalam diskusi daring Gojek Logisttics Outlook 2022, Jumat (28/1/2022).
Steven menuturkan, banyak masyarakat yang menggunakan layanan logistik untuk pengiriman barang kebutuhan sehari-hari. Termasuk diantaranya sembako, perlengkapan kantor, serta peralatan kesehatan.
Pada awal 2021, Gojek mencatat peningkatan 116 persen jumlah seller pengguna GoSend di platform partner e-commerce dibandingkan awal pandemi. Selain itu, rata-rata jumlah order pengemudi Gojek naik 70 persen pada 2021. Gojek juga mencatat, jumlah total transaksi GoSend melalui top partners meningkat 41 persen.
Dia mengungkapkan, penggunaan layanan pengiriman untuk menunjang bisnis online juga masih menjadi prioritas dan minat terhadap kemudahan pengiriman last-mile. Steven mengatakan penggunaan layanan tersebut juga ikut meningkat.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, GoSend pada tahun ini akan fokus pada pilar Inovasi dan Inklusivitas. "GoSend akan menghadirkan inovasi layanan yang disesuaikan bagi kebutuhan partners e-commerce," ujar Steven.
Dia memastikan, GoSend juga akan semakin memperkuat posisinya sebagai layanan logistik terpercaya. Hal tersebut dilakukan dengan menghadirkan proteksi ekstra untuk barang yang dikirim.
"Pengguna GoSend bisa mengirim barang dalam jumlah lebih banyak dengan ukuran yang lebih besar lewat armada mobil GoSend," tutur Steven.
Dia menilai, para pelaku usaha kini bisa makin praktis mengirim barang pesanan ke banyak konsumen sekaligus. Melalui GoSend Multi-Delivery memungkinkan mitra pengemudi GoSend mengambil paket dari satu alamat pengiriman dan mengantarkannya ke hingga lima lokasi pengiriman yang berbeda.
Sementara itu, Direktur Center for Policy and Public Management Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Yudo Anggoro mengatakan, kondisi pandemi telah meningkatkan perilaku belanja online. Begitu juga dengan peningkatan permintaan masyarakat terhadap layanan pengiriman barang.
"Peningkatan ini berdampak pada pertumbuhan eksponensial pengiriman first mile-last mile, serta tuntutan akan teknologi pelacakan barang yang real time dan jaminan keamanan barang yang dapat dipercaya," kata Yudo.
Yudo melihat GoSend mampu menjawab pergeseran kebutuhan serta tuntutan masyarakat tersebut melalui inovasi layanannya. Hasilnya, kata Yudo, GoSend menjadi pilihan top of mind bagi banyak orang untuk mengirimkan barang secara aman, cepat, dan ekonomis.
Yudo menambahkan, aspek kecepatan dan keandalan pengiriman akan makin menjadi prioritas pengguna layanan dan pelaku usaha online. “Saya menilai bahwa GoSend siap menjawab tren layanan logistik online di masa depan dan makin memperkuat posisinya sebagai layanan pengiriman yang dipercaya masyarakat,” jelas Yudo.
Berdasarkan survei LD FEB UI 2021, 35 persen social seller mengalami perbaikan pendapatan pada usaha online sejak menggunakan GoSend. Pada umumnya social seller merasa terbantu dengan layanan GoSend yaitu Live Tracking, Fitur chat dengan driver, serta promosi atau diskon pengiriman.
Head of Marketing Logistic Gojek Marsela Renata menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM. Marsela menuturkan, Gojek juga menyiapkan serangkaian program yang disiapkan untuk mendukung mereka menjadi penjual-penjual terbaik.
"Bentuknya beragam mulai dari promo spesial, Grup BestSeller, program loyalty, penghargaan, hingga kegiatan sosialisasi dan edukasi," tutur Marsela.