Jumat 21 Jan 2022 11:16 WIB

Walau Pandemi Mereda, Saham Kalbe Hingga Hermina Masih Bawa Cuan

Analis pasar modal yakin saham sektor kesehatan kini resilience meski pandemi mereda

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia. Saham di sektor kesehatan diperkirakan masih prospektif pada 2022. Analis pasar modal dari PT Ciptadana Sekuritas Asia, Robert Sebastian mengatakan sektor ini memiliki kemampuan bertahan di tengah situasi sulit seperti yang terjadi dua tahun terakhir.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia. Saham di sektor kesehatan diperkirakan masih prospektif pada 2022. Analis pasar modal dari PT Ciptadana Sekuritas Asia, Robert Sebastian mengatakan sektor ini memiliki kemampuan bertahan di tengah situasi sulit seperti yang terjadi dua tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham di sektor kesehatan diperkirakan masih prospektif pada 2022. Analis pasar modal dari PT Ciptadana Sekuritas Asia, Robert Sebastian mengatakan sektor ini memiliki kemampuan bertahan di tengah situasi sulit seperti yang terjadi dua tahun terakhir. 

"Kami memproyeksikan saham sektor kesehatan akan lebih resilience baik dalam kondisi penyebaran pandemi atau tidak," kata Robert dalam keterangannya dikutip Republika.co.id, Jumat (21/1). 

Baca Juga

Walaupun pandemi mereda, menurut Robert hal tersebut akan digantikan dengan kasus-kasus di sektor kesehatan itu sendiri. Seperti halnya rumah sakit akan kembali menangani kasus-kasus biasa sebelum pandemi. 

Dengan demikian sektor kesehatan masih tetap akan bertumbuh karena semuanya saling menunjang. Apabila sektor rumah sakit membaik maka berdampak juga ke sektor lain seperti distribusi alat kesehatan. 

"Jadi saya rasa kalau untuk saham sektor kesehatan masih cukup baik view nya. Jadi kami juga masih  overwrite di sektor kesehatan, ujar Robert.

Berdasarkan data RTI, dalam setahun terakhir, saham di sektor kesehatan seperti PT Royal Prima Tbk (PRIM) telah mengalamai kenaikan lebih dari 50 persen. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) juga menguat sebesar 48,95 persen lalu diikuti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang naik 15,31 persen. 

Secara umum, Robert menjelaskan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih optimistis pada tahun ini. Optimisme ini seiring dengan membaiknya penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Menurut Robert, pemerintah sudah cukup baik dalam penanganan pandemi, seperti berupaya kuat memutus rantai penyebaran varian baru Omicron. Hal itu diiringi pula gencarnya vaksinasi yang sudah menapaki tahap ketiga atau booster. Hal ini ditambah juga dengan penerapan PPKM dengan level yang disesuaikan tingkat penyebaran Covid-19 di setiap daerah. 

"Jadi saya rasa bisa untuk menahan laju penurunan indeks akibat kekhawatiran dari pada pandemi Covid-19. Oleh karena itu, untuk IHSG pada 2022 kami masih optimistis," ujarnya. Lebih rinci, Robert menegaskan pihaknya masih inline dengan target IHSG dari akhir tahun lalu yaitu pada level 7.300 berdasarkan PE 16 kali. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement