REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham-saham yang berkaitan dengan minyak sawit atau crude palm oil (CPO) bergerak naik pada perdagangan hari ini, Kamis (20/1). Pelaku pasar merespons positif kebijakan pemerintah yang tetap memperbolehkan kegiatan ekspor komoditas pertanian tersebut.
Alih-alih melarang, pemerintah lebih memilih kebijakan memperketat ekspor CPO. Kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga pasokan CPO dan bahan baku minyak sawit sekaligus menurunkan harga minyak goreng dalam negeri.
Sentimen ini pun mampu mengerek saham-saham CPO. Berdasarkan data RTI, saham AALI menguat signifikan sebesar 1,03 persen diikuti PALM menguat 0,63 persen. Kemudian LSIP naik lebih tajam sebesar 1,69 persen dan SIMP juga melesat 1,79 persen.
Sebelumnya, keterbatasan pasokan CPO sempat menyebabkan kenaikan fantastis harga minyak goreng. Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi November 2021 sebesar 0,37 persen yang disumbang permintaan minyak goreng hingga 0,8 persen.
Sementara itu, pagi ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau dan terus menguat hingga ke level psikologis 6.616,41. Saham-saham CPO termasuk yang palimg banyak diburu investor asing dan mendorong kenaikan IHSG pada sesi pertama perdagangan hari ini.
Selain dari dalam negeri, Valbury Sekuritas mengatakan pergerakan saham juga akan mendapat pengaruh dari kebijakan Bank of Japan (BoJ) yang diperkirakan akan meningkatkan perkiraan tingkat inflasi di negara itu. Hal tersebut karena biaya komoditas global yang sangat tinggi mendorong lebih banyak perusahaan untuk menaikkan harga.