Jumat 22 Aug 2025 13:21 WIB

BI Dampingi 70 UMKM Yogyakarta Agar Naik Kelas

BI secara intensif memberikan pembinaan kepada UMKM.

Rep: Eva Rianti/ Red: Satria K Yudha
Founder Joglo Ayu Tenan, Yayuk Sukardan tengah menjelaskan tentang perkembangan bisnis UMKM Jogjo Ayu Tenan, salah satu UMKM Binaan Bank Indonesia (BI) di kawasan Sleman, Yogyakarta, Kamis (21/8/2025).
Foto: Eva Rianti/Republika
Founder Joglo Ayu Tenan, Yayuk Sukardan tengah menjelaskan tentang perkembangan bisnis UMKM Jogjo Ayu Tenan, salah satu UMKM Binaan Bank Indonesia (BI) di kawasan Sleman, Yogyakarta, Kamis (21/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Bank Indonesia (BI) Wilayah DIY membina sekitar 70 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan target mendorong UMKM naik kelas. Program ini meliputi pembinaan kapasitas, fasilitasi akses pasar, dan dukungan pembiayaan.

“Yang menjadi binaan kita di BI ada sekitar 70 UMKM. Sektornya mulai dari makanan-minuman, fesyen (terutama batik), hingga kerajinan tangan,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Sri Darmadi Sudibyo dalam acara Pelatihan Wartawan Bank Indonesia Kuartal III 2025, Jumat (22/8/2025).

Baca Juga

BI secara intensif memberikan pembinaan untuk meningkatkan kinerja wirausaha. “Dengan berbagai peningkatan kapasitas yang kita lakukan, harapannya mereka bisa terus meningkatkan kinerjanya, berinovasi, dan mengembangkan produk mereka sehingga akan terus naik kelas,” kata Sudibyo.

Selain itu, BI menyediakan fasilitas business matching agar UMKM bisa memperluas pasar, termasuk pasar ekspor. “Kami melakukan berbagai kegiatan business matching, termasuk misalnya kemarin ada KKI (Karya Kreatif Indonesia),” ujarnya.

KKI 2025 yang digelar 7—10 Agustus lalu mencatat business matching ekspor senilai Rp 168,3 miliar. Nilai business matching pembiayaan UMKM mencapai Rp 224 miliar, sedangkan pembiayaan UMKM hijau Rp 96 miliar. KKI 2025 mencatat omzet Rp 98,7 miliar, terdiri dari Rp 20 miliar penjualan di lokasi pameran dan Rp 78,7 miliar penjualan online melalui platform KKI.

“Pada saat mengikuti KKI, mereka bisa mengenal buyer yang lebih luas dan meningkatkan penjualan. Berbagai event yang diikuti tentunya memperluas pasar,” jelas Sudibyo.

BI Perwakilan Yogyakarta juga memfasilitasi pembiayaan dari perbankan dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendukung UMKM naik kelas. BI membantu mengatasi kendala, misalnya kesulitan ekspor akibat persyaratan tertentu.

“Mengenai dorongan agar mereka naik kelas, terus kita lakukan. Kami menggandeng berbagai instansi untuk mengurai persoalan, misalnya persyaratan ketat pada sektor makanan dan minuman. Ini juga terus kita dorong agar mereka lebih mudah melakukan ekspor,” kata Sudibyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement