Kamis 20 Jan 2022 04:02 WIB

Italia Harapkan Pertumbuhan dalam Ekspor Energi Hijau ke UEA

Italia merupakan penyedia komponen industri energi terbarukan terbesar keempat UEA

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Pemerintah Italia mengharapkan pertumbuhan dua digit dalam nilai komponen industri terbarukan, yang diekspor oleh sejumlah perusahaan di negara itu ke Uni Emirat Arab (UEA) selama lima hingga 10 tahun ke depan. 

Langkah tersebut dilakukan saat UEA mendorong agenda energi terbarukan dan berinvestasi besar-besaran dalam meningkatkan persentase energi hijau. Momentum ini disebut sebagai membuka jalan bagi bisnis terbaru perusahaan Italia. 

Baca Juga

“Ini adalah tren untuk lima hingga 10 tahun ke depan,” ujar komisaris perdagangan Italia untuk UEA, Oman, dan Pakistan, Amedeo Scarpa, dilansir The National, Selasa (18/1). 

Scarpa mengatakan jika mempertimbangkan Strategi Energi 2050 UEA dan dorongan untuk meningkatkan kontribusi energi bersih, maka margin pertumbuhan ada di sana. Sejauh ini, tercatat perusahaan-perusahaan Italia telah mengekspor hingga 85,7 juta dolar AS dalam enam bulan pertama 2021. 

Jumlah tersebut meningkat 11 persen tahun-ke-tahun dari 2020 dan kenaikan 4 persen dari paruh pertama tahun 2019. Scarpa mengharapkan nilai ekspor setahun penuh pada 2021 dari ekspor energi terbarukan Italia mencapai antara 120 juta hingga 130 juta Euro.

Pada Oktober 2021, UEA mengumumkan inisiatif strategis untuk mentapai netralitas karbon pada 2050. Negara Timur Tengah itu juga mengatakan rencana menghabiskan hingga 600 miliar Dirham atau 160 miliar ditar AS untuk sumber energi bersih dan terbarukan selama tiga dekade ke depan. 

Italia saat ini merupakan penyedia komponen industri energi terbarukan terbesar keempat untuk UEA. Lebih dari 400 perusahaan khusus di negara itu yang secara langsung atau tidak langsung mempekerjakan lebih dari 60.000 karyawan. 

“Industri energi terbarukan Italia memiliki omset tahunan sebesar 23 miliar Euro. Ini adalah produsen komponen industri energi hijau terbesar kedua di Eropa dan eksportir terbesar keenam secara global,” jelas Scarpa.

Perusahaan Italia juga mendaftarkan 1.880 merek dagang teknologi hijau pada 2020 di kantor Paten Eropa. Sebanyak 50  persen dari paten ini terkait dengan energi matahari dan 16 persen dengan teknologi energi angin.

“Ini adalah keunikan industri Italia bahwa 40 persen dari merek dagang ini telah didaftarkan oleh usaha kecil dan menengah Italia,” kata Scarpa.

Diantara perusahaan Italia yang tampil di World Future Energy Summit atau pameran global teknologi energi hijau adalah Magaldi Green Energy, Enel Green Power dan perusahaan minyak dan gas Italia, ENI, yang merambah ke energi terbarukan dan hidrogen hijau. Secara keseluruhan ada 16 perusahaan yang ditampilkan di paviliun Italia di pameran, tetapi total 21 perusahaan energi hijau berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Ini adalah tempat yang tepat dan kesempatan yang tepat untuk menunjukkan teknologi Italia terbaru untuk mencapai target net-zero yang ambisius,” jelas Scarpa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement