Ahad 26 Dec 2021 21:29 WIB

Tahun Depan, Himbara Optimis Penyaluran Kredit Sindikasi Membaik

Meningkatnya kredit sindikasi seiring dengan membaiknya iklim ekonomi.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Kinerja Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di masa pandemi.
Foto:

Menurutnya realisasi itu diperkirakan kredit sindikasi tumbuh seiring potensi bisnis pembiayaan sektor-sektor yang menunjukkan pemulihan secara cepat pasca pandemi Covid-19, seperti kesehatan, telekomunikasi, konstruksi, infrastruktur, energi dan manufaktur. Maka itu, kata dia, pembiayaan sindikasi pun dinilai masih prospektif pada tahun depan. 

“Kami akan meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) dan mengoptimalkan manajemen risiko. Seiring dengan kondisi perekonomian nasional yang membaik, kredit 2022 diproyeksikan tumbuh kisaran tujuh persen sampai 10 persen,” ucapnya. 

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis laju pertumbuhan kredit sindikasi akan terus mengalami peningkatan. Hal ini seiring mulai membaiknya iklim ekonomi, yang sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.

SVP Corporate Solution Group Bank Mandiri Erwanza Nirwan mengatakan, pada November 2021 total kredit sindikasi sebesar Rp 157,01 triliun. Dari total nilai tersebut perseroan mendapatkan porsi pembiayaan sindikasi sebesar Rp 60,48 triliun.

“Melihat kondisi perekonomian yang berangsur membaik, kami optimistis permintaan kredit sindikasi akan terus meningkat. Kami memperkirakan ke depan tren permintaan sindikasi pada 2022 akan menunjukkan tren peningkatan terutama sektor-sektor unggulan,” ujarnya.

 

Seiring meningkatnya kepercayaan nasabah, Bank Mandiri menempati posisi puncak daftar Bloomberg League Table Reports Indonesia Borrower Loans 2021 kategori Mandated Lead Arranger (MLA) dan Bookrunner. Berdasarkan data Bloomberg pada 13 Desember 2021, Bank Mandiri tercatat sebagai MLA terbaik lewat keberhasilannya mengelola kredit sindikasi senilai 3,66 miliar dolar AS dari 32 transaksi atau setara 20,93 persen pangsa pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement