Rabu 22 Dec 2021 22:30 WIB

Super Air Jet Mendarat Perdana di BIM

Untuk rute Padang-Jakarta PP, Super Air Jet melayani satu kali penerbangan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat maskapai Super Air Jet (ilustrasi). Super Air Jet berhasil mendarat perdana di Bandara Internasional Minangkabau pada Rabu (22/12).
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat maskapai Super Air Jet (ilustrasi). Super Air Jet berhasil mendarat perdana di Bandara Internasional Minangkabau pada Rabu (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Maskapai Super Air Jet pada Rabu (22/12) mendarat perdana di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, mengatakan, Super Air Jet adalah maskapai penerbangan domestik di Indonesia yang baru mulai didirikan pada bulan Maret 2021. Maskapai ini mengusung konsep berbiaya rendah dan menjadikan generasi milenial sebagai segmen pasar utamanya. Untuk rute Padang -Jakarta, Super Air Jet melayani satu kali penerbangan pulang pergi setiap harinya.

Baca Juga

"Kami mengusung konsep low cost dengan menjadikan kalangan milenial sebagai segmen pasar, untuk rute padang jakarta muai hari ini 22 desember 2021 secara resmi mulai kami operasionalkan secara reguler," kata Ari Azhari.

Untuk penerbangan Jakarta-Padang, Super Air Jet menawarkan tarif super hemat dengan harga mulai Rp 574 ribuan sekali jalan, berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 07.30 WIB dan tiba di Bandara Internasional Minangkabau pada pukul 09.15 WIB. Kemudian terbang kembali dari Bandara Internasional Minangkabau pukul 10.00 WIB dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.50 WIB dengan durasi penerbangan memakan waktu 1 jam 50 menit untuk sekali terbang.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, mengatakan, dengan semakin bertambahnya varian maskapai yang menjadikan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebagai rute penerbangan domestik diharapkan berdampak positif untuk sektor pariwisata dan UMKM di Sumatra Barat.

"Bertambahnya varian maskapai yang menjadikan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebagai rute perbangan menjadi angin segar dan peluang bagi sektor pariwisata dan UMKM Sumbar, sekarang tinggal bagaimana cara mengoptimalkan peluang tersebut," ucap Audy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement