REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memperkirakan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia akan bisa masuk dua besar peringkat dunia dalam waktu 3-4 tahun mendatang. Hal ini jika pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia tetap seperti saat ini.
"Perkiraan saya insya Allah dalam 3-4 tahun ini akan masuk ke-2 atau ke-1, kalau growth kalau pertumbuhannya seperti yang kita lihat sekarang, akan cepat sekali, pasarnya masuk ke semua negara," ujar Jokowi saat membuka acara Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia Tahun 2021, Jumat (10/12).
Ia mengatakan, saat ini saja ekonomi dan keuangan syariah Indonesia berada di peringkat keempat dunia. Peringkat ini melesat jauh dari tahun 2014 yang hanya menempati rangking ke-9.
Karena itu, pemerintah mengajak peran serta semua pihak untuk terus mengembangkan ekonomi dan syariah Indonesia. Sebab, peluang Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia sangat terbuka lebar.
"Perkembangan ekonomi syariah kita dalam 6-7 tahun ini dan kita harapkan dengan jumlah penduduk terbesar, jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia sebesar 87 persen atau 207 juta jiwa, kita telah berkomitmen untuk menjadi pusat ekonomi syariah di tahun 2024 dan kita akan berusaha keras untuk itu," ujarnya.
Indonesia saat ini fokus dalam empat bidang pengembangan yakni industri halal, sektor keuangan syariah, sektor keuangan sosial syariah, sektor kewirausahaan syariah. Ia melanjutkan, pemerintah juga akan memanfaatkan Presidensi Indonesia G20 dalam mengembangkan ekonomi dan keuanga syariah tersebut.
"Semuanya akan kita dorong karena memang kita ini adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan ini saya ulang-ulang terus di mana-mana mengenai ini, agar negara lain tahu bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," ujarnya.