Rabu 24 Nov 2021 16:39 WIB

IHSG Ditutup Menguat Didukung Sentimen Positif Dalam Negeri

Sore ini IHSG ditutup menguat ke posisi 6.683,27.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi).Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi).Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (24/11). Meski beberapa kali sempat turun ke zona merah, IHSG akhirnya ditutup memguat tipis sebesar 0,08 persen ke posisi 6.683,27.

Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp419 miliar dengan beberapa saham paling diburu antara lain DMMX, JSMR, BBNI, BBCA, EMTK, ASII hingga TOWR. Adapun sektor yang paling mendominasi pergerakan IHSG sepanjang hari ini adalah energi, infrastruktur, keuangan, serta properti.

Baca Juga

Dari dalam negeri, menurut riset Pilarmas Investindo Sekuritas, katalis positif datang dari peringkat investasi Indonesia. Fitch Ratings memberikan Indonesia peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil. 

Katalis positif lainnya datang dari kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif dengan tetap menggunakan pendekatan makropudrensial untuk menopang ekonomi nasional. "Ini untuk menjaga stabilitas keuangan dalam mendukung pemulihan ekonomi," tulis riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Rabu (24/11).

Sementara itu, mayoritas bursa regional Asia berbalik arah menguat di akhir perdagangan di tengah penantian rilis data ekonomi dan risalah The Fed. Menurut riset, pasar tampaknya merespons indeks manufaktur Jepang dan pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal III 2021. 

Japan Jibun Bank dalam rilisnya mengungkapkan indeks manufacturing meningkat menjadi 54,2 pada November 2021 dari sebelumnya. Indeks service juga meningkat menjadi 53,2 dari sebelumnya 52.1. Ini mencermikan  adanya ekspansi dalam aktivitas pabrik di tengah penurunan kasus Covid-19 dan pelonggaran pembatasan di seluruh negeri. 

Selanjutnya Singapura membukukan pertumbuhan ekonomi yang signifikan pada kuartal III 2021 sebesar 7,1 persen secara tahunan. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi analis dalam jajak pendapat Reuters, yang hanya 6,5 persen untuk kuartal III 2021. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement