Selasa 09 Nov 2021 17:22 WIB

IHSG Menguat di Tengah Dinamisnya Bursa Kawasan

Indeks saham di Asia ditutup variatif cenderung naik akibat sentimen kebijakan AS.

Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). IHSG ditutup menguat pada Selasa (9/11).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). IHSG ditutup menguat pada Selasa (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/11) sore ditutup menguat di tengah beragamnya pergerakan bursa saham kawasan Asia.

IHSG menguat 37,63 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.669,93. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,06 poin atau 0,22 persen ke posisi 952,63.

Baca Juga

"Indeks saham di Asia sore ini ditutup variatif dengan kecenderungan naik didorong oleh sentimen positif yang datang dari tercapainya kesepakatan atas RUU Belanja Infrastruktur senilai 1 triliun dolar AS di Kongres AS yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi global," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Selasa.

Namun kenaikan indeks dibatasi oleh sikap waspada investor yang sedang menantikan rilis data inflasi Producer Price Index (PPI) dan Consumer Price Index (CPI) AS pekan ini. Ketatnya pasar tenaga kerja AS dan dislokasi rantai pasok global dapat menyebabkan laju inflasi yang lebih tinggi di tingkat konsumen.

Laju inflasi yang tinggi akan memicu perdebatan apakah bank sentral AS The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dari harapan investor. Sementara, naskah dari rapat kebijakan Bank of Japan (BOJ Summary of Opinion) Oktober lalu memperlihatkan bahwa pejabat BoJ merasa perlu mempertahankan kebijakan moneter yang super longgar di tengah laju kenaikan inflasi dan upah yang masih rendah.

Meskipun harga bahan energi dan bahan makanan sudah merangkak naik, tingkat inflasi masih jauh di bawah target dua persen BoJ. Sebab permintaan yang masih lemah membuat pelaku usaha enggan membebankan kenaikan biaya pada konsumen.

Dari sisi politik, investor memantau pertemuan Komite Pusat Partai Komunis China yang dimulai hari ini hingga Kamis (11/11). Ini adalah pertemuan pertama dalam lebih dari satu tahun dan mempunyai tujuan membuka jalan bagi Presiden Xi Jinping untuk memperpanjang kekuasaannya menjadi tiga periode.

Dibuka menguat, IHSG terus berada di zona hijau hingga sesi pertama perdagangan saham berakhir. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement