REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi jual investor terhadap saham Apple dan Amazon berpotensi memangkas nilai kapitalisasi pasar mereka hingga lebih dari 200 miliar dolar AS. Penjualan oleh investor tersebut membuat harga saham keduanya turun tajam pada perdagangan kemarin.
Dilansir Bloomberg, saham Apple turun sebanyak 5 persen setelah pendapatannya meleset dari ekspektasi. Kinerja keuangan perusahaan teknologi multinasional ini terdampak oleh kendala pasokan. Apple mengakhiri perdagangan Kamis (28/10) dengan kapitalisasi pasar sekitar 2,52 triliun dolar AS.
Chief Executive Officer Apple Tim Cook mengatakan pada kendala pasokan yang terjadi pada kuartal III 2021 memberikan dampak yang lebih buruk dari yang diharapkan. Kendala pasokan bahkan telah menelan biaya sekitar 6 miliar dolar AS pada kuartal lalu.
Sementara itu, Amazon juga turun sebesar 4 persen setelah memberikan perkiraan penurunan pendapatan pada kuartal IV 2021. Amazon ditutup dengan nilai kapitallisasi pasar sekitar 1,75 triliun dolar AS. Penurunan di atas lima persen akan memangkas lebih dari 87 miliar dolar AS nilai kapitalisasi pasarnya.
Apple dan Amazon adalah perusahaan terbesar kedua dan ketiga di S&P 500 setelah Microsoft. Kedua perusahaan tersebut menyumbang hampir 10 persen dari indeks berdasarkan pembobotan. Sementara Alphabet dan Microsoft keduanya naik lebih dari 4 persen setelah realisasi pendapatannya berhasil mengalahkan ekspektasi.
Analis Bloomberg Intelligence Poonam Goyal menyebut dalam catatannya bahwa kinerja Amazon pada kuartal IV 2021 jatuh di bawah konsensus Bloomberg. Hal tersebut menunjukkan bahwa Amazon mungkin tidak kebal terhadap masalah rantai pasokan yang melingkupi industri ritel.