Kamis 28 Oct 2021 17:13 WIB

Menangkap Peluang Bisnis Kuliner di Ruang Digital

Saat ini aplikasi Gojek telah diunduh lebih dari 190 juta kali per Juni 2021.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pedagang melayani konsumen membeli makanan di Wisata Kuliner Minggon Jatinan, Kabupaten Batang, Ahad (24/10). Pandemi Covid-19 membuat pelaku usaha kuliner harus bisa menangkap peluang bisnis di ruang digital.
Foto:

Tak hanya itu, hampir 44 persen UMKM sosial seller menyatakan lebih sering atau selalu menggunakan layanan GoSend untuk mengirim barang. "Bisnis UMKM social seller mengalami rata-rata kenaikan pendapatan sebesar 18 persen," ujar Alfindra.

Alfindra memaparkan, keberadaan Gojek membantu meningkatkan pendapatan pengemudi dan UMKM selama pandemi. Dalam riset itu disebutkan mayoritas konsumen lebih dari 80 persen konsisten menggunakan aplikasi Gojek  dan membelanjakan lebih dari seperempat pendapatan bulanannya.

"Maka selama pandemi, ekosistem Gojek menjadi salah satu pilihan konsumen untuk tetap produktif," tutur Alfindra.

Mengembangkan Wadah Edukasi

Saat ini, komunitas partner GoFood (Kompag) sudah diikuti lebih dari 107 ribu UMKM kuliner dari 70 kota di Indonesia. GoFood memastikan akan fokus dalam mengembangkan wadah edukasi.

Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan UMKM kuliner masih menghadapi tantangan dalam memastikan keberlanjutan bisnis. "Kami mempelajari bahwa dukungan edukasi dan pengembangan kapasitas melalui Kompag penting dilakukan agar UMKM dapat meningkatkan keterampilan dan mampu bersaing di tengah kompetisi bisnis kuliner yang semakin ketat," kata Catherine.

Untuk itu, Kompag dipastikan akan terus konsisten mendukung Peningkatan skala bisnis UMKM GoFood. Selain mengikuti pelatihan yang dipandu oleh mentor, para mitra UMKM kuliner juga bisa mendapatkan tips sukses mengelola bisnis secara mandiri lewat aplikasi GoBiz dan mengakses menu BizTips.

Catherine menilai, kegigihan pelaku usaha serta dukungan GoFood membuat rata-rata pendapatan bulanan mitra UMKM kuliner yang bergabung pada masa pandemi sejak 2020 hingga kuartal III 2021 meningkat tujuh kali lipat. "Inilah yang terus memotivasi kami untuk berinovasi dan memperkuat wadah edukasi serta berjejaring," ungkap Catherine.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya percaya inovasi yang dihadirkan akan mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja di industri ekonomi kreatif. Terlebih, Nia mengatakan bidang usaha kuliner menjadi pemain terbesar di dalamnya.

 

"Kami sangat berharap dukungan Kompag dapat terus diperluas dan menjadi sebuah wadah positif untuk menyediakan berbagai kebutuhan dan informasi positif bagi pelaku usaha," tutur Nia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement