REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT. Bank BCA Syariah (BCA Syariah) memantau perkembangan minat KPR Syariah di masa pandemi. Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, minat masyarakat untuk memperoleh pembiayaan rumah secara syariah semakin meningkat meski di tengah pandemi.
Maka dari itu, BCA Syariah meningkatkan kolaborasi dengan pengembang perumahan untuk memenuhi kebutuhan dan minat masyarakat tersebut. Terbaru, BCA Syariah menggandeng PT. Belaputera Intiland dan PT. Bela Parahiyangan Investindo yang merupakan perusahaan Developer & Real Estate Kota Baru Parahyangan.
"Kerja sama ini untuk Penyediaan Fasilitas Pembiayaan KPR iB di Kota Baru Parahyangan merupakan sebuah kota mandiri di Padalarang, Bandung seluas lebih dari 1.250 Ha," katanya dalam keterangan beberapa waktu lalu.
Kerja sama yang dilakukan diperuntukkan kepemilikan rumah indent dan ready stock yang ada di wilayah tersebut. Ia berharap dengan kerja sama ini memberikan kemudahan bagi calon penghuni Kota Baru Parahyangan untuk mendapatkan pembiayaan rumah syariah melalui produk KPR iB.
Pembiayaan KPR iB adalah pembiayaan berdasarkan prinsip murabahah atau jual beli dan pilihan akad lainnya. Dengan akad murabahah BCA Syariah akan membiayai pembelian rumah atau apartemen yang diperlukan oleh Nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin keuntungan bank yang disepakati.
Baik untuk pembelian rumah ready stock atau rumah indent untuk developer yang sudah bekerja sama dengan BCA Syariah. Berbagai inisiatif dilakukan untuk mendekatkan KPR iB BCA Syariah kepada masyarakat diantaranya dengan turut berpartisipasinya BCA Syariah dalam event KPR BCA ONLINEXPO yang diselenggarakan secara online mulai 9 September hingga 11 November 2021, serta melalui kerja sama dengan berbagai pengembang dan agen properti.
Beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh KPR iB dalam KPR BCA ONLINEXPO tersebut diantaranya pembiayaan rumah dengan margin ringan. Margin yang ditawarkan mulai dari setara dengan atau equivalent rate 4,5 persen fixed tiga tahun pertama atau 8,5 persen fixed sampai dengan 20 tahun.
Jangka waktu yang ditawarkan cukup panjang sampai dengan 30 tahun, pilihan akad yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah diantaranya murabahah, musyarakah mutanaqishah (MMQ) atau Ijarah Muntahiya Bi at-Tamlik (IMBT).
Ikuti Whatsapp Channel Republika