Sabtu 16 Oct 2021 17:19 WIB

Pembentukan Bapanas Dinilai Tidak Efektif

Adanya Bapanas dikhawatirkan terjadi tumpang tindih kewenangan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Petani menanam padi di kawasan pertanian padi sepanjang tahun Desa Jongbiru, Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/10). Pemerhati pangan yang juga politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago menilai pembentukan Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) tidak efektif.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Petani menanam padi di kawasan pertanian padi sepanjang tahun Desa Jongbiru, Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/10). Pemerhati pangan yang juga politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago menilai pembentukan Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) tidak efektif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati pangan yang juga politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago menilai pembentukan Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) tidak efektif. Ia khawatir keberadaan Bapanas hanya mengakomodasi pihak tertentu yang memiliki keinginan impor. Menurutnya, hal itu tidak sejalan dengan semangat para petani yang sedah gigih meningkatkan produksi setiap hari.

"Saya khawatir, jika Bapanas ini terbentuk maka akan terjadi tumpang tindih kewenangan dan bukan tidak mungkin badan ini nantinya akan menjadi bagian dari kepentingan oknum-oknum yang pro impor pangan," ujar Irma dikutip Sabtu (16/10).

Selain itu, keberadaan Bapanas yang akan menarik Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) juga dinilai akan mengacaukan cita-cita swasembada yang selama ini dijalankan melalui berbagai program dan kebijakan. Salah satunya adalah program food estate yang mengakomodasi semua kepentingan bangsa untuk membangun pertanian berbasis korporasi.

Jika pun terbentuk, menurut Irma, kewenangannya sebaiknya tetap berada di bawah kementrian operasionalnya yaitu Kementan dengan koordinasi efektif pada kementrian teknis yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 

Menurut Irma, kinerja Kementan dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo sejauh ini sangat memuaskan. Terbukti dari semua ancaman dan tantangan yang ada, pertanian tetap tumbuh dan tangguh. Sektor ini bahkan menjadi penyelamatan ekonomi di tengah pandemi.

"Saat ini kinerja kementan sudah on the track, tetapi memang tidak bisa seperti membalikkan telapak tangan karena mencetak sawah baru, lahan baru itu tidak sama dengan memberdayakan sawah dan lahan yang sudah ada, banyak faktor yang menjadi tantangan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement