Kamis 14 Oct 2021 08:14 WIB

AP I Berikan Stimulus Penerbangan Internasional Bali

Insentif diberikan berupa diskon biaya pendaratan hingga 31 Desember.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Petugas melintas di area Terminal Internasional menjelang pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (13/10/2021). Bandara Ngurah Rai akan dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional pada Kamis (14/10) besok.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Petugas melintas di area Terminal Internasional menjelang pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (13/10/2021). Bandara Ngurah Rai akan dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional pada Kamis (14/10) besok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) memberikan stimulus penerbangan internasional dari dan menuju Bali untuk maskapai. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata Bali seiring dibukanya pintu internasional bagi turis mancanegara di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada hari ini (14/10).

"Diharapkan dengan pemberian insentif ini, akan meringankan beban maskapai untuk mengaktifkan kembali rute internasional mereka dari dan menuju Bali," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (14/10).

Dia menjelaskan, pemberian insentif berupa diskon biaya pendaratan atau landing fee. Masa pemberian insentif yaitu pada periode 14 Oktober 2021 hingga 30 Juni 2022.

Faik mengatakan, pada periode 14 Oktober hingga 31 Desember 2021, AP I memberikan diskon landing fee sebesar 100 persen. Lalu pada periode 1 Januari hingga 30 Juni 2022, AP I memberikan diskon landing fee sebesar 50 persen.

"Untuk mendapatkan insentif ini, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi maskapai," ujar Faik.

Syarat tersebut yaitu, perusahaan yang mengajukan insentif untuk penerbangan rute internasional merupakan Badan Usaha Angkatan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing. Penerbangan yang masuk dalam program insentif merupakan penerbangan penumpang regular berjadwal yang telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan berdasarkan izin rute penerbangan. Penerbangan yang tidak masuk dalam program insentif adalah penerbangan kargo, general aviation, dan charter.

Baca juga : Pemkot Bogor Tangani Penolakan Wisata Glow Kebun Raya Bogor

Dalam catatan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 2019 atau masa pra pandemi, Faik mengatakan, bandara melayani 50 destinasi kota-kota di dunia seperti Incheon, Dubai, Doha, Narita, Istanbul, Sydney, Melbourne dan sebagainya. Penumpang internasional bahkan  mencapai 13,8 juta orang sepanjang 2019 tersebut.

"Pesawat terbanyak yang digunakan jenis Boeing 777, Boeing 787 dan Airbus 330," tutur Faik.

Selanjutnya, Faik memastikan, maskapai yang mendapatkan insentif tersebut juga akan dibantu dipromosikan rute penerbangannya oleh AP I. Promosi dilakukan di berbagai kanal media elektronik AP I seperti media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement