Sabtu 09 Oct 2021 12:08 WIB

Kemenkeu Dorong Optimalisasi Aset Tingkatkan Pendapatan

DJKN mendorong Lembaga Manajemen Aset Negara mengoptimalkan pemanfaatan aset negara.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Ahad (12/9/2021). Pemerintah mendorong optimalisasi aset negara untuk meningkatkan pendapatan negara dan menjaga kondisi fiskal tetap stabil.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Ahad (12/9/2021). Pemerintah mendorong optimalisasi aset negara untuk meningkatkan pendapatan negara dan menjaga kondisi fiskal tetap stabil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong optimalisasi aset negara untuk meningkatkan pendapatan negara dan menjaga kondisi fiskal tetap stabil. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan pihaknya secara konsisten melakukan strategi dari sisi regulasi maupun skema pemanfaatan aset negara.

“DJKN secara konsisten meluncurkan terobosan-terobosan dari sisi regulasi maupun skema pemanfaatan aset negara untuk mewujudkan cara kerja pengelolaan aset yang kreatif, inovatif, dan adaptif,” ujarnya saat webinar seperti dikutip Sabtu (9/10).

DJKN mendorong Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) selaku operator DJKN berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset negara. Menurut Rionald, tambahan dana tersebut diperlukan untuk menopang program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari dampak Covid-19.

“Kalau kita bicara tentang PEN, aset negara tidak terlepas darinya sebagai salah satu alat fiskal dalam perekonomian negara dan penting kontribusinya dalam PEN,” katanya.

Ke depan Rionald berharap kinerja LMAN dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dengan pelaku usaha dalam pemanfaatan aset negara. LMAN menawarkan sebelas aset dikerjasamakan pemanfaatannya, yang terdiri dari sembilan aset kelolaan LMAN berupa empat aset properti, satu kawasan, satu tanah, dan dua kawasan kilang.

LMAN juga menawarkan aset milik BLU dan Kementerian mitra kerjasama LMAN yang berupa aset tanah, kampus, dan hotel. Adapun kesebelas aset tersebut antara lain Kawasan Golf Ciperna, Gedung Dhanadyaksa, Gedung di Kali Besar, hotel ekowisata, Aset KJRI Los Angeles, Aset Gedung di Wahid Hasyim, Kilang LNG Arun, Kilang LNG Bontang, dan tanah di Balikpapan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement