REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy Tbk berencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham Perseroan dengan jumlah sebanyak‐banyaknya Rp 4 triliun. Perseroan akan menggunakan dana dari kas internal untuk melukan pembelian kembali saham.
"Saat ini Perseroan memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional," tulis manajemen Adaro seperti dikutip melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/10).
Dengan posisi dan kinerja keuangan Perseroan yang solid saat ini, Perseroan berkeyakinan buyback saham tidak memberikan dampak buruk terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Perseroan di masa mendatang.
Jika Perseroan menggunakan seluruh anggaran yang dicadangkan untuk buyback saham tersebut sebesar jumlah maksimum, maka jumlah aset perseroan akan turun menjadi 6,45 miliar dolar AS dari sebelumnya 6,73 miliar dolar AS. Ekuitas perseroan juga turun dari 4,04 miliar dolar AS menjadi 3,76 miliar dolar AS.
Dengan dilaksanakannya buyback saham, perseroan berharap akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham. Selain itu, kepercayaan investor bisa meningkat sehingga harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental yang sebenarnya.
Baca juga : Erick Thohir: Sejak Lama BUMN Asyik dengan Dirinya Sendiri
Perseroan berkeyakinan pelaksanaan buyback saham tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan Perseroan. Sebab, perseroan mengklaim saldo laba dan arus kas Perseroan yang tersedia saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan dana buyback saham.
Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan secara bertahap untuk periode tiga bulan terhitung sejak tanggal Keterbukaan Informasi, yakni 27 September 2021 sampai dengan 26 Desember 2021. Pelaksanaan transaksi pembelian saham akan dilaksanakan melalui BEI.