Selasa 14 Sep 2021 01:13 WIB

PermataBank Dorong Pemberdayaan Komunitas Disabilitas

PermataBank dukung komunitas disabilitas lewat PermataBRAVE PWD Empowerment

Karyawan melayani nasabah di Banking Hall PermataBank
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawan melayani nasabah di Banking Hall PermataBank

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Permata Tbk melalui program PermataHati CSR meningkatkan kemitraan strategis dengan Thisable, Precious One dan mitra pilihan lainnya untuk memberikan dukungan bagi komunitas penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Adapun program berkelanjutan yang diberi nama PermataBRAVE People with Disabilities (PWD) Empowerment Program ditujukan untuk menyiapkan penyandang disabilitas dalam menjalankan kehidupan yang lebih mandiri.

Head of Corporate Affairs PermataBank Richele Maramis mengatakan program ini merupakan komitmen PermataBank dalam menjalankan tanggung jawab sosial, mendukung sustainable development goals (SDGs) yakni pendidikan berkualitas, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan berkurangnya kesenjangan serta membantu pemerintah memenuhi amanat Undang Undang No 8 Tahun 2016, sektor privat wajib untuk mempekerjakan penyandang disabilitas paling sedikit satu persen dari jumlah pegawai.

"Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen dalam making a difference melalui pemberdayaan komunitas penyandang disabilitas secara berkelanjutan, PermataBank terus mendukung upaya kesetaraan. Perusahaan membuka akses dan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk mendapatkan pelatihan, edukasi literasi keuangan, bimbingan kewirausahaan serta peluang kerja," ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Senin (13/9).

Menurutnya perusahaan percaya penyandang disabilitas memiliki potensi yang sama dan mendapat kesempatan dapat bersaing baik sektor profesional maupun kewirausahaan."Tahun ini, PermataBRAVE kembali hadir dengan program baru yang diharapkan dapat lebih mengembangkan kompetensi, kreativitas, dan daya saing peserta program nantinya teman-teman penyandang disabilitas dapat mandiri secara ekonomi serta siap terjun ke dunia kerja dan usaha," katanya.

Ke depan PermataBank berkomitmen untuk  menjadi mitra bagi seluruh masyarakat dan memberikan solusi terbaik, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mewujudkan impian. Selain itu, PermataBank akan memperluas akses keuangan dan meningkatkan literasi keuangan sebagai upaya memberikan kemudahan bagi masyarakat terutama masyarakat berkebutuhan khusus.

"Dengan digelarnya PermataBRAVE, kami berharap dapat membangun semangat para penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensi dan semangat mereka dalam mewujudkan impian mereka. Dengan #BerdayaDenganHati. PermataBank percaya bahwa melalui dukungan dan kolaborasi berbagai pihak, kesetaraan terhadap penyandang disabilitas akan segera terwujud” ucapnya.

Sementara itu Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kristrianti Puji Rahayu menambahkan otoritas mendukung berbagai program yang menyasar penyandang disabilitas, terutama aktivitas yang dapat membantu mendorong kemandirian finansial mereka serta meningkatkan kualitas hidup mereka secara berkelanjutan.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif dan komitmen PermataBank yang telah konsisten menggelar program PermataBRAVE sejak 2017, dan tentunya kami berharap para pelaku usaha jasa keuangan lainnya dapat mendukung hal yang sama," ucapnya.

Direktur Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kementerian Ketenagakerjaan Nora Kartika Setyaningrum mengatakan tingkat pekerjaan yang diterima penyandang disabilitas sektor formal masih tergolong rendah. Maka itu, Kemenaker mengimbau agar seluruh pelaku usaha semakin terbuka dan memberikan akses kesempatan kerja bagi para penyandang disabilitas.

"Kemenaker sangat mengapresiasi inisiatif dari PermataBank yang telah melaksanakan program PermataBRAVE People with Disabilities Empowerment Program ini. Semoga melalui program ini semakin banyak penyandang disabilitas mendapatkan hak yang sama dengan masyarakat lain dalam hal ketenagakerjaan," tuturnya. 

Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia menjelaskan masalah yang masih dihadapi oleh masyarakat berkebutuhan adalah kuota lapangan pekerjaan bagi mereka. Adanya keterbatasan lapangan pekerjaan tersebut. Hal ini memicu terus meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia dan salah satu cara bagi penyandang disabilitas untuk menghasilkan pendapatan adalah dengan meningkatkan potensi diri dan menjadi wirausahawan.

"Untuk mendukung hal itu, perlu adanya kolaborasi pemerintah dengan pihak swasta dalam memberikan akses yang terbuka terhadap penyandang disabilitas untuk mendapatkan layanan sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement