Ahad 12 Sep 2021 18:32 WIB

Menyambut Masa Depan di Petrochemical Pertamina

Proyek petrokimia akan mengundang berbagai industri turunan dan serap lapangan kerja.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meninjau pelaksanaan program ‘Menuju Vaksinasi 37 Juta Warga Jabar’, di Kompleks Bumi Patra Indramayu, yang menjadi Sentra Vaksinasi Pertamina RU VI Balongan, Jumat (10/9).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meninjau pelaksanaan program ‘Menuju Vaksinasi 37 Juta Warga Jabar’, di Kompleks Bumi Patra Indramayu, yang menjadi Sentra Vaksinasi Pertamina RU VI Balongan, Jumat (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pembangunan Petrochemical Pertamina diyakini akan membawa masa depan yang cerah bagi Kabupaten Indramayu. Anak-anak muda di daerah itupun diminta unuk mempersiapkan diri dengan pendidikan yang tepat.

Hal itu disampaikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Dia menyatakan, selain bernilai ratusan triliun, proyek petrokimia itu juga akan mengundang berbagai industri turunan yang mampu membuka banyak lapangan pekerjaan.

"Itu harus jadi hadiah buat masa depan warga Indramayu. Jangan jadi penonton nanti, sekarang siapkan anak-anak sekolahnya fokus di urusan petrochemical saja. Insya Allah itu adalah rute yang terbaik," kata Ridwan, saat meninjau gebyar vaksin massal di sentra vaksinasi Bumi Patra Indramayu, Jumat (10/9).

Pesan Ridwan itu sejalan dengan langkah Pertamina. Perusahaan tersebut memberikan bea siswa kepada 30 pemuda untuk kuliah gratis Diploma III, di Akamigas Balongan dan Politeknik Indramayu (Polindra). Bea siswa tersebut merupakan corporate social responsibility (CSR) Project Petchem.

Manager Human Capital Pertamina RU VI Balongan, Gusman Adiwardhana, menjelaskan, bea siswa itu ditujukan kepada anak-anak muda lulusan SLTA yang berdomisili di ring satu, dua dan tiga area project Petchem Pertamina Jabar.

"Sebelumnya ada tahap seleksi dan yang dinyatakan lulus menerima bea siswa ada 30 peserta," terang Gusman.

Gusman menyebutkan, dari 30 peserta itu, sebanyak 15 orang akan menempuh pendidikan D3 teknik kimia, lima orang jurusan Fire & Safety dan sepuluh orang teknik mesin.

"Insya Allah jika tidak ada halangan, pabrik petrochemical akan segera dibangun dan beroperasi pada 2027. Pertamina berkomitmen untuk membangun masyarakatnya melalui pendidikan agar kelak bisa turut andil berkontribusi," tukas Gusman.

Petrochemical Pertamina atau Petrochemical Complex Jabar merupakan hasil kerja sama Pertamina dan CPC Taiwan, dengan nilai investasi sekitar Rp 100 triliun. Penandatanganan Frame Work  Agreement (FWA) antara Pertamina – CPC Taiwan untuk mengembangkan proyek kelas dunia itu berlangsung pada Oktober 2018.

Pemerintah pun telah memutuskan Petrochemical Complex Jabar sebagai phase 3 dalam perluasan lingkup Proyek Strategis Nasional (PSN) Upgrading Kilang Eksisting (RDMP) Provinsi Jawa Barat.

Dalam Petrochemical Complex Jabar, akan dibangun unit naphtha craker berkapasitas satu juta ton etylene yang memiliki skala kelas dunia. Ada pula unit-unit turunan hilir yang layak (feasible) secara ekonomis dan dapat diterima oleh pasar petrokimia domestik dan regional.

Secara keseluruhan, proyek itu membutuhkan luas tanah sekitar 331,92 hektare, yang terdiri dari 2.182 bidang tanah. Lokasinya tersebar di enam desa, yakni Desa Sukaurip, Tegal Sembadra, Sukareja, Balongan dan Majakerta, yang semuanya terletak di Kecamatan Balongan serta Desa Limbangan di Kecamatan Juntinyuat.

Unit Manager Communication, Relation and CSR  PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Balongan, Cecep Supriyatna, mengungkapkan, Pertamina hingga kini terus berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan Pemkab Indramayu. Hal itu agar seluruh proses administrasi maupun persyaratan dalam pembangunan pabrik Petrokimia tidak menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku.

"Petrokimia merupakan proyek besar Pertamina dalam mengembangkan usaha. Sejauh ini semuanya berjalan lancar, termasuk pembebasan lahan," kata Cecep.

Asisten Daerah Pembangunan dan Perekonomian Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman, mengatakan, pembebasan lahan yang masuk dalam penetapan lokasi tahap satu proyek itu sudah selesai. Saat ini, akan diselesaikan untuk lahan yang masuk dalam penetapan lokasi tahap dua.

"Kita sekarang mau menyelesaikan penlok dua. Sekarang sedang dibahas di tingkat provinsi,’’ tandas Maman. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement