Sabtu 21 Aug 2021 09:32 WIB

Global Sukses Solusi Bidik Rp 49,98 Miliar Lewat IPO

Saham IPO ditawarkan di kisaran Rp 230 sampai Rp 254 per lembar saham.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Pekerja melintas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/8)
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Pekerja melintas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Global Sukses Solusi Tbk berencana go public. Perusahaan yang juga dikenal dengan nama RUN System itu akan menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektusnya, Global Sukses Solusi akan melepas sebanyak-banyaknya 196,8 juta saham atau setara 20,01 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun saham IPO Global Sukses Solusi ditawarkan kisaran Rp 230 sampai Rp 254 per saham. Perusahaan berpotensi mengantongi dana segar maksimal Rp 49,98 miliar. 

Jika semuanya berjalan lancar, Global Sukses Solusi akan secara resmi tercatat di bursa atau listing pada 8 September 2021. Masa penawaran awal berlangsung pada 20-26 Agustus. Adapun perkiraan masa penawaran umum pada 2-6 September. 

Selain menawarkan sahamnya ke publik, Global Sukses Solusi juga akan mengadakan program employee stock allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya satu persen dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan. Adapun jumlah tersebut setara 1,96 juta saham. 

Dalam melakukan aksi korporasinya, Global Sukses Solusi menggandeng PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.  

Global Sukses Solusi merupakan perusahaan dengan kegiatan usaha utama di bidang penyedia solusi software enterprise resource planning (ERP) yang terintegrasi dari proses bisnis hulu ke hilir. Perusahaan juga melayani berbagai perusahaan dengan skala industri menengah maupun besar. Sektor yang dilayaninya juga beragam, seperti manufaktur, pariwisata, perhotelan, ritel, perdagangan dam grosir, industri strategis dan berat, pertambangan, serta agrobisnis. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement