Jumat 13 Aug 2021 19:55 WIB

OVO Platform Pembayaran Paling Banyak Digunakan Ibu-Ibu

Pencapaian ini bentuk keberhasilan OVO dalam menerapkan ekosistem pembayaran terbuka

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
OVO
Foto: Republika/Friska Yolandha
OVO

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform pembayaran digital OVO dinobatkan sebagai platform pembayaran digital yang paling banyak diunduh dan digunakan oleh kaum ibu di Indonesia berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh The Asian Parent Group, melalui program Digital Mum Survey 2021.

Peringkat pertama yang diraih OVO sebagai platform pembayaran digital pilihan ibu di Indonesia ini merupakan pencapaian yang diperoleh dua tahun berturut-turut berdasarkan hasil survei Digital Mum Survey 2020 dan 2021.

Baca Juga

"Pencapaian ini merupakan bentuk keberhasilan OVO dalam menerapkan ekosistem pembayaran terbuka sebagai upayanya dalam memastikan konsumen dapat menggunakan OVO berbagai tempat baik di mal, warung, situs e-commerce, dan beragam merchant," kata Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit dalam keterangan resmi seperti dikutip Jumat (13/8).

Melibatkan 670 responden dari beberapa kota besar di Indonesia, hasil survei mengungkapkan sebanyak 35 persen ibu di Indonesia, yang didominasi oleh ibu milenial dan ibu bekerja, mengunduh dan menggunakan OVO sebagai platform pembayaran mereka sehari-hari.

Harumi menuturkan pihaknya berupaya melakukan berbagai cara untuk beradaptasi dengan segala situasi, seperti perkembangan teknologi dan layanan finansial yang lebih luas demi memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berkembang.

"Strategi kami juga memungkinkan pengguna untuk menikmati banyak pilihan dalam melakukan transaksi dan memaksimalkan kenyamanan penawaran layanan keuangan digital hanya dengan satu aplikasi," lanjutnya.

Dari survei yang pernah dilakukan OVO beberapa waktu yang lalu, platform layanan keuangan itu juga menemukan beberapa fakta yang dihadapi oleh para ibu dalam mengelola keuangan pada masa pandemi.

Fakta tersebut antara lain mengemukakan bahwa tujuh dari 10 ibu mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga. Selain itu, hanya satu dari 10 ibu yang benar-benar melakukan pencatatan keuangan selama masa pandemi.

Sementara itu, dari sisi perencanaan keuangan, baru tiga dari 10 ibu mengalokasikan dana untuk asuransi. Tidak hanya itu, bahkan hanya delapan persen ibu yang menganggap investasi sebagai prioritas dalam pengelolaan keuangan keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement