Jumat 30 Jul 2021 14:18 WIB

Smesco akan Bantu Buka Akses Pasar Produk Wastra Nusantara

Produk wastra nusantara memiliki nilai sejarah bahkan ekonomi yang tinggi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Tenun Watubo dari Flores dengan pewarna alami menjadi daya tarik wastra Nusantara di Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia (World Bank) 2018 Bali.
Foto: Mutia Ramadhani / Republika
Tenun Watubo dari Flores dengan pewarna alami menjadi daya tarik wastra Nusantara di Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia (World Bank) 2018 Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Smesco, Leonard Teo Sabrata, mengatakan siap membuka akses pasar bagi produk-produk wastra Nusantara dari berbagai daerah. Hal itu seiring telah dibukanya Pusat Wastra Nusantara (PWN) di Smesco Jakarta.

Leonard menuturkan, bagi Smesco, keberadaan PWN menjadi mata rantai yang penting dan melengkapi pameran produk fesyen khas dari 34 provinsi yang sudah ada saat ini. "PWN diharapkan menjadi hub bagi wastra Indonesia sekaligus menjadi tempat berkumpul, diskusi, perdagangan, dan pusat pengetahuan wastra. Kita punya tugas untuk membuka akses pasar seluas-luasnya," kata Leonard  dalam Peluncuran PWN secara virtual, Jumat (30/1).

Lebih lanjut, ia mengatakan, produk wastra memiliki nilai sejarah bahkan ekonomi yang tinggi. Misalnya seperti kain tenun di mana pembuatannya bahkan ada yang bisa memakan waktu enam bulan.

Mulai tahun depan, Leonard mengatakan, Smesco akan berkolaborasi dengan banyak lembaga maupun instansi lain untuk bisa mendukung eksistensi produk wastra. Hal itu demi menunjang kegiatan promosi baik secara online maupun offline.

"Kita pun ingin agar PWN menjadi etalase produk dan menghadirkan transaksi dengan valuasi yang tinggi," ujar dia.

Kementerian Koperasi dan UKM bersama Bank Indonesia serta Smesco resmi meluncurkan Pusat Wastra Nusantara (PWN). Berdirinya PWN diharapkan membuat produk kerajinan kain khas tradisional Indonesia semakin eksis dan mampu bersaing di pasar global.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan, salah satu primadona dari produk wastra Nusantara yakni batik dan tenun bahkan telah dikenal di berbagai belahan dunia. Namun, seiring dampak dari pandemi Covid-19, membuat adanya disrupsi digital sehingga produk-produk khas Indonesia harus mengikuti tren agar tetap eksis.

"Untuk itu, Pusat Wastra Nusantara kami harap tidak hanya menjadi galeri dan pameran saja tapi menjadi role model dan pembelajaran bagaimana membangun wastra Nusantara agar memiliki daya saing," kata Teten.

Lebih lanjut, Teten, mengatakan, tentu hal itu harus didukung dengan ketersediaan akses pasar serta sistem pembayaran digital. Karena itu, pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk mendukung pengembangan sistem pembayaran digital untuk produk-produk wastra khas Indonesia.

"Kita ingin berkolaborasi dengan BI untuk mendorong UMKM kita menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional dan global serta nantinya mampu mendorong ekspor nasional yang saat ini masih kontribusinya masih 14 persen," ujarnya.

Pihaknya pun berharap agar PWN yang berpusat di Gedung Smesco bisa terkoneksi dengan PWN di setiap daerah. Melakukan link and match dengan pihak agregator serta melakukan promosi wastra ke pasar global. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement