Rabu 28 Jul 2021 16:31 WIB

Ekosistem Pendidikan Ekonomi Syariah Dukung Kampus Merdeka

Merdeka Belajar Kampus Merdeka menyambungkan antara riset, pendidikan dan magang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Ekonomi syariah (ilustrasi). Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) DKI Jakarta bersama Dewan Pengurus Pusat IAEI mengadakan focus Group Discussion (FGD) dengan tujuan untuk mempertemukan kalangan industri dan akademisi Ekonomi Syariah agar tercapai kesepakatan mengenai penerapan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Foto:

Hal ini diamini oleh berbagai instansi yang telah menyelenggarakan program magang, seperti DPMS OJK, Direktorat IKNB Syariah OJK dan DPS DJPPR Kemenkeu. FGD ini juga memperoleh output yang sangat bermanfaat khususnya bagi perguruan tinggi yang memiliki jurusan ekonomi Islam.

Direktur Utama Baznas, Purwakananta menyampaikan Baznas siap mendukung MBKM lingkup magang dan penelitian, magang tidak hanya diperuntukkan pada suatu perusahaan atau LAZ tetapi juga dapat dengan belajar menggalang pengumpulan zakat di kampus ataupun komunitas. Lulusan Ekonomi Syariah diharapkan memiliki kemampuan pemahaman terkait, Fiqh (teknis ziswaf), digital, kemampuan Bahasa dan komunikasi yang baik, kemampuan dalam leadership dan endurance.

Badan Wakaf Indonesia (BWI) juga menyampaikan dukungan penuh semua kerja sama yang terkait dengan MBKM yang dapat dilakukan, dengan harapan agar mahasiswa memperoleh literasi Wakaf dan juga dapat merealisasikannya. Dari berbagai perusahaan yang menyelenggarakan program magang bekerja sama dengan DIKTI, untuk industri Ekonomi dan Keuangan Syariah, Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan satu-satunya perusahaan yang siap dengan penyelenggaraan magang tersebut.

BSI telah menyiapkan program magang dengan enam area yang dapat dipilih oleh peserta magang. Pada tahun pertama, penyelenggaraan sebanyak 5.000 orang mahasiswa dapat terserap ke dalamnya.

Dengan terlaksananya FGD ini dihasilkan kesimpulan bahwa perlu dilakukan sosialisasi MBKM kepada tenaga kependidikan pada perguruan tinggi untuk lebih dapat mendukung infrastruktur MBKM secara optimal, sehingga menghasilkan link and match yang optimal dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian dan magang.

Kolaborasi kampus dan industri adalah kunci keberhasilan, dan merupakan standar kompetensi yang harus dilaksanakan. Selain itu perlu juga adanya kerja sama dengan asosiasi-asosiasi yang mendukung maksimal dan adanya program magang Kemendikbud terutama di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah. Diharapkan adanya kerja sama berkelanjutan dalam realisasi MBKM menjadi bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement