REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, hingga saat ini industri otomotif di Tanah Air masih menjadi salah satu subsektor manufaktur yang berkontribusi gemilang pada industri nasional. Ekspor produk otomotif untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih, termasuk komponennya tercatat sebesar Rp 29,88 triliun pada periode Januari sampai April 2021.
Sekitar Rp 18,63 triliun di antaranya merupakan ekspor kendaraan Completely Build Up (CBU) dari Indonesia ke lebih dari 80 negara. "Kinerja produksi kendaraan bermotor R4 atau lebih periode Januari sampai dengan Mei 2021 tercatat sebesar 413 ribu unit, dan penjualan (wholesales) sebesar 320 ribu unit," tutur Agus melalui keterangan resmi, Kamis (15/7).
Guna mendorong penjualan kendaraan bermotor produksi dalam negeri, pemerintah telah memberikan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) sampai 31 Desember 2021. Itu ditujukan bagi kendaraan bermotor roda empat dengan kapasitas mesin sampai 2.500 cc.
Berdasarkan hasil evaluasi, secara perlahan kebijakan relaksasi PPnBM DTP mulai meningkatkan penjualan jenis kendaraan bermotor yang ditetapkan dalam aturan tersebut. Total penjualan hingga periode Juni 2021 telah mencapai 167.774 unit.
Hal ini, lanjut Agus, tentu akan berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki efek ganda yang cukup luas bagi sektor industri lainnya. "Sehingga pada akhirnya akan mampu men-jumpstart perekonomian nasional," kata Agus.
Saat ini, tercatat ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp 71,35 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun. Lalu menyerap tenaga kerja langsung sebesar 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.