REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani perjanjian kredit valas dengan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) dengan total mencapai 96 juta dolar AS. Adapun fasilitas ini digunakan untuk membiayai operasional perusahaan serta mendukung modal kerja ZINC.
Dari total pinjaman yang diberikan tersebut, mayoritas akan dipakai kebutuhan modal kerja serta belanja modal ZINC dalam menambah kapasitas produksi sektor pertambangan mineral. Di samping itu, Bank Mandiri juga memberikan tambahan pinjaman non tunai sebesar 14 juta dolar AS.
SVP Corporate Banking Bank Mandiri Helmy Afrisa Nugroho mengatakan kerja sama tersebut merupakan salah satu strategi perseroan untuk mendukung industri pertambangan dan diharapkan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi ke depan.
"Dukungan ini menjadi bukti realisasi Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan berbagai produk keuangan utama yang diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi ke depan," ujarnya dalam keterangan resmi Rabu (30/6)
Ke depan Bank Mandiri juga akan terus menggali potensi kredit sektor-sektor prospek positif lainnya seperti Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perkebunan sawit dan minyak kelapa sawit atau CPO, energi serta konstruksi.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha ZINC Evelyn Kioe menambahkan sebagian dana hasil perjanjian kredit itu akan dipakai untuk memperkuat sisi produksi perusahaan seperti investasi infrastruktur penambangan guna menambah kapasitas produksi.
Salah satunya yakni pembangunan smelter yang berada di Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Pembangunan fasilitas pertambangan tersebut direncanakan akan memasuki tahap commisioning pada kuartal tiga 2021 dan menjadi smelter pemurnian timbal pertama di Indonesia.
"Kami berharap dengan perjanjian kredit ini dapat memacu produksi sesuai dengan target sebelumnya, dan target penyelesaian smelter milik ZINC dapat berjalan baik sejalan dengan program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah Indonesia," kata Helmy.