REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya melibatkan generasi muda, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral berinisiasi melaksanakan kembali Program Patriot Energi. Program ini bertujuan mendorong keterlibatan generasi muda dalam pendampingan, pengembangan, pembangunan dan pengelolaan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) secara berkelanjutan melalui pemanfaatan potensi EBT setempat.
"Patriot Energi akan memberikan akses listrik kepada masyarakat yang bersih, andal, dan kontinyu, khususnya di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan wilayah Transmigrasi," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif saat melaunching Program Patriot Energi yang dilangsungkan secara hybrid, Jumat (18/6), dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM.
Arifin menuturkan, generasi muda tersebut nantinya direkrut, dilatih dan dididik untuk memiliki 4 kompetensi dasar, yaitu kompetensi keteknisan, kompetensi kejuangan, kompetensi kerakyatan, dan kompetensi keikhlasan sehingga diharapkan mampu mengatasi segala hambatan dan tantangan pada saat diterjunkan ke lapangan.
"Generasi muda Patriot Energi ini juga dibekali kemampuan untuk dapat mengedukasi masyarakat tentang EBT dan mempersiapkan organisasi pengelola fasilitas pembangkit EBT yang akan atau sedang dibangun agar pemanfaatannya dapat dilakukan secara berkelanjutan," lanjut Arifin.
Setelah selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan, selanjutnya generasi muda Patriot Energi ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang membutuhkan, baik oleh Kementerian ESDM atau pihak lain untuk menjangkau daerah-daerah 3T atau badan usaha lainnya yang berkeinginan mengembangkan pembangkit EBT.
Terkait pengembangan EBT, Menteri ESDM menjelaskan, bauran EBT pada bauran energi primer nasional di tahun 2020 baru mencapai 11,2 persen atau dibutuhkan dua kali lipat dari kondisi saat ini untuk memenuhi target 23 persen pada tahun 2025 sebagaimana ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional.