Sabtu 12 Jun 2021 02:20 WIB

Erick Tunjuk Doni Monardo Jadi Komut Inalum, Ini Alasannya

Erick menilai peran Doni penting khususnya pengalaman serta peduli lingkungan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemerintah melalui Kementerian BUMN mengumumkan pengangkatan Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum menyusul diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perseroan pada Kamis (10/6).
Foto:

Doni Monardo salah satu sosok mantan pejabat tinggi negara yang diangkat sebagai Komisaris Utama BUMN dalam beberapa pekan belakangan ini, setelah mantan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro yang diangkat sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk pada 28 Mei. Erick menyebut digitalisasi sebagai motor penggerak pemulihan ekonomi nasional. 

"Kepakaran, pengalaman dan kepemimpinan Prof Bambang di bidang ekonomi, perencanaan dan teknologi menjadikannya sosok yang tepat memandu dan memberi arah, dan pengawasan kepada Telkom sebagai penggerak digitalisasi Indonesia, dan champion Indonesia untuk bersaing dengan pemain global," ucap Erick tentang pengangkatan Bambang.

Erick menambahkan, keberagaman sosok pemimpin dari berbagai latar belakang keahlian dan pengalaman dibutuhkan BUMN untuk bisa bertransformasi menjadi perusahaan profesional berkelas dunia.

"Semua komisaris, direksi dan jajaran manajemen di BUMN, terlepas apa pun latar belakangnya akan menjalani sesi orientasi saat baru bergabung, pelatihan lanjutan selama menjabat, dan juga pelatihan tingkat advance bagi para top talents di BUMN Learning and Management Institute (BLMI)," lanjut Erick. 

Tujuannya, ucap Erick, agar ada pemahaman dan irama yang sama antara direksi, komisaris dan manajemen; serta terbentuknya pemimpin berkelas dunia yang mampu meningkatkan kinerja dan daya kompetisi BUMN yang dipimpin.

Tidak tanggung-tanggung, BLMI menggandeng business school kelas dunia, untuk pelatihan lanjutan, seperti Indonesian Institute of Corporate Directors (IICD) untuk para komisaris, IPMI International Business School untuk para direksi, INSEAD dan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) untuk para Chief Financial Officer School; Michigan Ross School of Business dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk para Chief Human Capital Officer, juga International Institute for Management Development (IMD) Business School, Swiss, untuk para CEO.

 

"Pemimpin di BUMN harus selalu belajar, tumbuh, dan berkontribusi untuk Indonesia dan siap dicopot jika tidak memenuhi KPI, dan tidak sejalan dengan core values Akhlak dan tata kelola perusahaan yang baik," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement