REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wartawan sepak bola senior yang juga pemerhati olahraga Indonesia Mahfudin Nigara mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu tulang punggung kemajuan olahraga Tanah Air. Sejak era Presiden Soeharto, Nigara menyebut BUMN tak sekadar mendukung sebagai sponsor acara olahraga, melainkan juga merekrut atlet nasional sebagai karyawan bank pelat merah atau BUMN lain.
Nigara mencontohkan bomber timnas era 1965-1970, Sutjipto Suntoro yang berkarir di Bank Bumi Daya (BBD) yang sekarang menjadi Bank Mandiri, kiper timnas era 1970-1975, Ronny Paslah yang berkarir di Pertamina, hingga eks PSSI Garuda-1 seperti Patar Tambuban, Marzuki, Aji Ridwanmas, Azhari Rangkuti, yang tersebar di BTN hingga BNI.
Nigara menyampaikan dukungan BUMN terhadap olahraga kian masif di masa kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir. Nigara mengatakan komitmen ini tak lepas dari latar belakang Erick yang merupakan orang olahraga dengan segudang prestasi, baik di sepak bola hingga basket.
"Tetapi di tangan Erick Thohir semakin jelas. Misalnya BUMN mau mensponsori Liga-1 lewat BRI," ujar Nigara di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Nigara menilai BUMN sudah sangat tepat mendukung sepak bola, bulutangkis, basket, voli, hingga panjat tebing, di mana atlet Indonesia untuk nomer speed mampu menjadi juara dunia.
"Kalau dulu BUMN ikut karena perintah, sekarang BUMN terpanggil. Peran menteri yang paham dengan kondisi olahraga membuat langkahnya sangat tepat," ucap Nigara.
Komentator sepak bola TVRI pada 1992-1998 itu mencontohkan perubahan wajah timnas sepak bola Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, Erick mampu mentransformasikan sepak bola Indonesia menjadi salah satu kekuatan baru yang disegani.
"Untuk itu, harapan sepak bola nasional bisa lebih besar, sangat dimungkinkan. Mengapa bisa demikian, itu karena Erick Thohir memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni," sambung Nigara.
Bagi Nigara, dukungan penuh BUMN terhadap sepak bola merupakan sebuah kolaborasi yang saling menguntungkan. Nigara mengatakan sepak bola, terutama timnas kini mendapat bekal finansial yang sangat cukup untuk meningkatkan kualitas dengan pemusatan latihan berkualitas hingga mertanding melawan tim-tim kuat.
"Di samping itu, BUMN pun bisa mengambil keuntungan karena jumlah penggila sepak bola di tanah air lebih dari 120 juta, ini setara dengan 8-12 negara di Eropa," lanjut Nigara.
Nigara meyakini BUMN pun siap mendukung cabang olahraga (cabor) lain. Namun, cabor-cabor tersebut harus mampu berkomitmen untuk dapat meningkatkan prestasi.
"Jika cabor lain belum masuk, itu harus jadi motivasi. Perlihatkan dulu upaya, setelah setengah matang, maka BUMN pasti datang," kata Nigara.