Sabtu 05 Jun 2021 18:35 WIB

Mentan SYL Terus Garap Porang Jadi Komoditas Andalan

Terobosan Mentan SYL untuk tingkatkan produksi tanaman porang lewat petani milenial.

Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL)  meninjau kebun porang milik Kelompok Tani Semangat Millenial di Desa Talumae, Kecamatan Watan Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sabtu (5/6).
Foto: dok. Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau kebun porang milik Kelompok Tani Semangat Millenial di Desa Talumae, Kecamatan Watan Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sabtu (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDRAP -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan sangat serius dalam menggarap peningkatan produksi komoditas porang untuk mendukung peningkatan perekonomian nasional. Salah satu terobosannya dengan mencetak banyak petani milenial yang inovatif, mampu melewati tantangan dan mengkoneksikan pasar ekspor.

"Hari ini saya bersama Syaharuddin Alrif  petani millenial andalan bahkan duta petani milenial kita secara nasional yang mengembangkan terobosan terobosan pertanian. Sesuai arahan Presiden Jokowi meminta saya melakukan akselerasi- akselerasi penting dan serius terhadap komoditas komoditas yang memang menjanjikan memiliki skala ekonomi," demikian dikatakan Mentan SYL Hal ini saat meninjau kebun porang milik Kelompok Tani Semangat Millenial binaan petani milenial, Syaharuddin Alrif di Desa Talumae, Kecamatan Watan Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sabtu (5/6).

Mentan SYL mendorong petani-petani muda untuk bergairah dan memiliki kreativitas mengelola sektor pertanian sehingga menghasilkan produk siap pakai. Tidak hanya itu, petani milenial yang agresif dalam dunia pertanian juga akan disupport oleh jajaran pemerintah. 

Menurut SYL, upaya memajukan komoditas porang hingga menghasilkan kualitas ekspor yang bagus, melibatkan peran lintas kementerian. Kementan di sisi pengembangan budidaya dan produksinya, sinergitas yang dilakukan oleh lembaga lainnya dilaksanakan seperti dari Kementerian Perindustrian yang membina industri pengolahan, sedangkan pasar dan ekspor oleh Kementerian Perdagangan.

Perlu diketahui, produksi komoditas porang sebanyak 80 hingga 85 % dihasilkan dalam bentuk chips untuk di ekspor, sedangkan 10 hingga 15 % untuk konsumsi dalam negeri dalam bentuk beras porang maupun mie porang. Selain pengolahan pascapanen menjadi beras Porang dan mie, komoditas porang mempunyai 21 produk turunan dalam bentuk makanan lainnya, kosmetik, industri dan yang lainnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement