REPUBLIKA.CO.ID, SAMOSIR -- Awal mula pengembangan Pertashop, dibuat sebagai test case, Pertamina Retail masuk ranah ikut berinvestasi, namun pascaketentuan kebijakan Menteri BUMN, dengan tujuan merangsang pertumbuhan ekonomi UMKM, tentu kedepannya harus menyesuaikan. Termasuk Pertashop di Samosir ini.
Dalam perbincangan interaktif, dijelaskan operator bahwa omzet penjualan kisaran 400 liter per hari, dan saat ini Pertashop sudah beroperasi 1 tahun. SBM Pertamina Parapat Faisal Fadh menjelaskan tahap pertama model Pertashop adalah sistem sewa lahan 1 juta per bulan, investasi dari Pertamina Retail. Tahap kedua pola berubah, tidak lagi sewa lahan melainkan bagi hasil, margin 850, yang 60 ke Pertamina Retail, yang 40 ke pengelola, tetapi seiring larangan saham Pertamina di Pertashop, maka saat ini dalam proses pengalihan ke pihak lain.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menyampaikan, kebijakan Menteri BUMN bahwa Pertamina tidak boleh memiliki saham investasi di Pertashop. "Menteri BUMN Erick Thohir hadir peresmian Pertashop di Kediri, kemudian juga dengan 50 pesantren se Jawa Tengah di Pekalongan, itu bentuk dukungan riil terhadap Pertashop, tapi tujuannya untuk membangkitkan ekonomi rakyat maka polanya tidak boleh Pertamina sendiri yang investasi disitu, "ujar Fanshurullah Asa Kepala BPH Migas, dalam siaran persnya.
Lanjutnya, Pertashop menyerap tenaga kerja. Jika 1 Pertashop bisa serap 3 tenaga kerja, maka dengan 10 ribu Pertashop akan menyerap 30 ribu tenaga kerja. Apalagi jika di semua desa dan pesantren yang totalnya bisa mencapai 110 ribu titik.
Bahwa ternyata dari perbincangan, operator Pertashop seorang sarjana Informatika, Kepala BPH Migas menganjurkan agar kedepan menjadi enterpreneur atau wiraswasta. "Sekarang latihan dulu, nanti kalau tabungan sudah cukup bisa buka usaha Pertashop sendiri," imbaunya.
Perjalanan Goes to Sumatera BPH Migas terus berlanjut, masih ada agenda-agenda berikutnya, Aceh, Sabang dan lain-lain.