REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kinerja bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melaju sepanjang kuartal satu 2021. Data Bank Indonesia mencatat kredit KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) sebesar Rp 528,4 triliun pada Maret 2021 atau naik 4,2 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan Februari 2021 sebesar 3,8 persen.
Peningkatan kredit KPR dan KPA terutama didorong oleh peningkatan kredit KPR tipe 22-70 diantara kredit sektor properti, kredit KPR dan KPA menjadi satu-satunya yang tumbuh melaju. Sedangkan pertumbuhan kredit konstruksi melambat dari 6,3 persen pada Februari 2021 menjadi 5,4 persen pada Maret 2021. Kemudian kredit real estate terkontraksi 0,1 persen pada Maret 2021.
Pertumbuhan KPR pada kuartal awal tahun ini juga dicatatkan oleh sejumlah perbankan, PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatatkan jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 173,4 triliun utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking tumbuh 1,6 persen.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan KPR tumbuh 5,2 persen sedangkan kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 5,4 persen. “Pertumbuhan pada segmen KPR merupakan bukti dari upaya berkelanjutan yang kami lakukan dalam menghadirkan produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, diimbangi dengan prinsip kehati-hatian dan pengawasan yang ketat dalam penyaluran kredit,” ujarnya kepada wartawan seperti dikutip Jumat (30/4).
Hal ini juga dirasakan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan KPR Subsidi BTN sebesar 9,04 persen menjadi Rp 122,96 triliun pada kuartal satu 2021. KPR Non Subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan sebesar 0,2 persen menjadi Rp 80,15 triliun.
Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu secara total pertumbuhan kredit segmen perumahan tumbuh 3,23 persen menjadi Rp 236,57 triliun. “Kami mendorong untuk menggelar akad KPR massal di wilayah Tabanan, Denpasar. Adapun kegiatan ini sebagai salah satu momentum mendukung pemulihan ekonomi Bali,” ucapnya.
Menurutnya akad massal KPR merupakan kelanjutan dari yang sudah dilakukan di beberapa tempat di wilayah Jakarta dan akan terus dilakukan perseroan dalam memenuhi kebutuhan rumah untuk masyarakat.
"Ini adalah kampanye akad kredit yang kami lakukan agar percepatan kebutuhan rumah dapat dengan cepat terjawab dan Bali menjadi salah satu fokus untuk bagaimana dengan kegiatan akad massal ini setidaknya berdampak pada ekonomi Bali," ucapnya.
Menurut Nixon, akad massal digelar pada April sebanyak 15.500 calon debitur di seluruh Indonesia yang puncaknya acaranya diselenggarakan di Tabanan Bali. Adapun nilai kredit akad massal sekitar Rp 2,5 triliun
"Jadi pada hari yang sama di Tabanan dan di seluruh kantor cabang BTN di Indonesia dilakukan secara serentak akad massal KPR," ucapnya.
Bank BUMD juga merasakan pertumbuhan KPR. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 9,7 persen dari Rp 6,38 triliun pada kuartal satu 2020 menjadi Rp 7 triliun per kuartal satu 2021. Bisnis KPR yang tumbuh seiring dengan berangsur pulihnya permintaan properti dengan tingkat NPL yang terjaga level empat persen.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan perusahaan mengandalkan segmen konsumer dalam pertumbuhan kreditnya, dengan menyasar pasar ASN dan generasi muda.
"Kami ada produk KPR Gaul sebagai salah satu yang kami canangkan untuk menggerakkan KPR tumbuh lebih baik lagi. Dan kami sudah masuk ke rumah second hand," ucapnya.
Menurutnya Jawa Barat memiliki jumlah ASN sekitar lima juta sampai 10 juta jiwa, sedangkan Banten yang juga salah satu pemegang saham utama memiliki jumlah ASN delapan juta jiwa.
“Sebagian besar penduduk Jawa Barat dan Banten yang merupakan generasi muda juga menjadi pasar yang potensial bagi bisnis KPR,” ucapnya.