REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta Pertamina menggunakan teknologi terbaru di bidang migas. Khusnya teknologi untuk mengantisipasi kebakaran seperti yang terjadi di Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
"Kami minta untuk dilakukan evaluasi dan pengamanan harus sesuai standar internasional yang berlaku, serta mengacu teknologi terbaru yang saat ini digunakan pada industri sejenis," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Indramayu, Sabtu (3/4).
Dia mengatakan, dengan teknologi terbaru, diharapkan kejadian di Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, tidak lagi terjadi di tempat lainnya dan ini bisa dijadikan pelajaran bagi Pertamina. Selain itu Menteri Arifin, juga meminta Pertamina mengkaji dan mengevaluasi sistem kerja yang saat ini diterapkan pada seluruh kilang minyaknya.
"Pertamina harus melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi apa saja yang diperlukan dari sistem pengamanan kilang-kilangnya," ujarnya.
Sementara Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, standar keamanan di Kilang Pertamina sudah sesuai dengan yang ditentukan. Namun, adanya permintaan dari Menteri ESDM, maka akan dikerjakan secepatnya.
"Sebetulnya standar keamanan sudah kita terapkan, tapi memang karena kita negara tropis, maka perlu penanganan lebih," katanya. Dia memastikan, secara teknis, semua perizinan, sertifikasi yang dibutuhkan untuk usaha di bidang migas sudah ditempuh sesuai ketentuan.