REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) telah menggelar pendidikan pertanian bagi petani di 74 kabupaten dari 16 provinsi bersama Kementerian Pertanian RI. Tujuannya dalam rangka peningkatan kehidupan masyarakat pedesaan dan ketahanan pangan melalui pengembangan pertanian beririgasi berkelanjutan.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengharapkan IPDMIP dilaksanakan secara maksimal, dan dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kepentingan masyarakat pedesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan.
"Dengan IPDMIP, kita akan menggenjot produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi. Diharapkan pendapatan petani naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat," kata Mentan Syahrul dalam arahannya yang dikemukakan Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah pada Pertemuan Rekonsiliasi Laporan Keuangan IPDMIP Kuartal I 2021 di Bandung, Jabar, Selasa (30/3).
Menurut Siti Munifah, hal itu sejalan dengan arahan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi yang berharap alokasi anggaran Proyek IPDMIP 2021 untuk pusat dan daerah sebesar Rp 285 miliar terserap optimal, minimal 95 persen.
"Khusus untuk kinerja 2020, apresiasi bagi pengelola IPDMIP di pusat dan daerah. Realisasi 2020 menyumbang sekitar 53 persen dari total realisasi IPDMIP. Tentu ini perlu diapresiasi dan menumbuhkan optimisme, kalau kita bekerja cerdas, all-out secara cermat, cepat dan akurat, kita bisa memenuhi komitmen kita," kata Dedi Nursyamsi.
Siti Munifah menambahkan, IPDMIP bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan penghidupan masyarakat di perdesaan. Hal tersebut bisa dicapai dengan peningkatan pertanian beririgasi berkelanjutan.