REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Bos Tesla, Elon Musk, dalam cuitannya di Twiiter, mengumumkan bahwa kini Tesla dapat dibeli menggunakan bitcoin. Ini menandai peningkatan signifikan penggunaan cryptocurrency di perdagangan.
"Anda sekarang dapat membeli Tesla dengan bitcoin," kata Musk di Twitter, menambahkan bahwa opsi tersebut akan tersedia di luar Amerika Serikat akhir tahun ini.
Bulan lalu, pemilik perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat itu mengatakan bahwa Tesla menerima bitcoin senilai 1,5 miliar dolar AS (Rp 21 triliun), dan akan menjadikannya sebagai salah satu bentuk pembayaran mobil mereka. Bitcoin, mata uang digital terbesar di dunia, naik lebih dari 4 persen setelah tweet Musk dan diperdagangkan terakhir pada 56.429 dolar AS (Rp 815.413).
Musk mengatakan bitcoin yang dibayarkan ke Tesla tidak akan diubah menjadi mata uang tradisional, tetapi dia memberikan beberapa detail lain tentang bagaimana pembayaran bitcoin akan diproses. “Perusahaan akan menggunakan perangkat lunak internal dan open source,” katanya.
Sebagian besar perusahaan arus utama seperti AT&T Inc dan Microsoft Corp yang memungkinkan pelanggan membayar dengan bitcoin biasanya menggunakan pemroses pembayaran khusus yang mengubah cryptocurrency menjadi, mata uang konvensional sebelum mengirimkan jumlahnya ke perusahaan.
Seperti cryptocurrency lainnya, bitcoin masih sedikit digunakan untuk perdagangan di negara-negara besar, terhambat oleh volatilitasnya dan waktu pemrosesan yang relatif mahal dan lambat.
Musk, yang secara teratur memposting komentar di Twitter tentang cryptocurrency, bulan lalu mengkritik uang konvensional, mengatakan bahwa minat masyarakat pada mata uang konvensional telah memburuk. Menurutnya, hanya orang bodoh yang tidak beralih (mencari alternatif mata uang lain).
Dia mengatakan bahwa perbedaan bitcoin dengan uang tunai membuatnya cukup berani, bagi perusahaan S&P 500, untuk memegang mata uang kripto sebagai alat pembayaran resmi. Menyusul investasi Tesla dalam bitcoin, perusahaan lain termasuk Mastercard Inc dan Bank of New York Mellon Corp juga telah melakukan hal serupa, dan memicu prediksi bahwa bitcoin dan mata uang kripto lainnya akan menjadi bagian reguler dari portofolio investasi.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Uber Dara Khosrowshahi mengatakan, kebanyakan perusahaan ride-hailing dengan cepat menolak gagasan untuk beinvestasi dalam bitcoin atau menjadikannya mode pembayaran resmi. Namun, dia mengatakan Uber berpotensi menerima cryptocurrency sebagai salah satu mode pembayarannya.
Disisi lain, General Motors Co mengatakan akan mengevaluasi apakah bitcoin dapat diterima sebagai pembayaran untuk kendaraannya.