REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 106 ribu ton stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mengalami turun mutu akibat terlalu lama disimpan. Perum Bulog menyatakan akan berupaya agar beras tersebut dapat kembali diolah menjadi beras berkualitas yang layak dikonsumsi.
Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaluddin Iqbal, mengatakan, beras turun mutu yakni beras yang sudah berdebu, kusam, dan menimbulkan bau tidak sedap. Terhadap beras itu, Bulog akan melakukan sejumlah tindakan untuk mengembalikan kualitas beras seperti semula.
"Itu sebetulnya angka potensi jumlah beras yang turun mutu, artinya bisa terjadi kalau tidak segera dilakukan penyaluran atau perawatan. Bulog ada mekanisme untuk proses perawatan," kata Awaluddin kepada Republika.co.id. Rabu (24/3).
Ia mengatakan, beras yang mengalami turun mutu bisa melalui tahap blowing hingga pencampuran dengan beras lain untuk bisa kembali dikonsumsi. Menurutnya, beras-beras turun mutu yang ada di Bulog saat ini masih sangat layak untuk diolah kembali menjadi beras bukan menjadi produk turunan.
"Menurut saya bisa, kita melakukan standardisasi untuk menjadi layak lagi," kata Awaluddin.
Sebagaimana diketahui, pada 2019 lalu Bulog pernah melakukan disposal beras sebanyak 20 ribu ton akibat mengalami turun mutu. Beras tersebut alhasil dilelang untuk dijadikan ethanol.