Kamis 18 Mar 2021 16:13 WIB

Begini Peluang Reksa Dana Pendapatan Tetap

Pasar obligasi Indonesia relatif kokoh menghadapi badai kenaikan imbal hasil UST.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi investasi.
Foto:

Dengan isi yang berbeda-beda, tentu saja masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, baik dari sisi risiko maupun potensi imbal hasil. Investor sendiri yang bisa memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhannya. 

Dengan minimum investasi yang lebih kecil, mulai dari Rp 10 ribu, investor dapat leluasa memilih jenis investasi reksa dana pendapatan tetap yang diinginkannya. 

"Reksa dana pendapatan tetap menjadi solusi tepat bagi investor dengan dana terbatas yang mungkin sulit untuk berinvestasi pada obligasi secara langsung yang memiliki persyaratan jumlah investasi lebih besar, periode penawaran/pembelian sangat terbatas di tanggal-tanggal tertentu, dan itu pun hanya satu obligasi saja," kata Freddy.    

Salah satu keuntungan investasi yang bisa investor nikmati dengan berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap adalah bunga obligasi dibebaskan dari pajak. Artinya, keuntungan dari obligasi tidak akan dipotong oleh pajak. Berbeda dengan membeli SBN ataupun ORI, akan ada pengenaan pajak sebesar 15 persen dari kupon yang diterima investor. 

Dalam investasi berlaku prinsip high risk high return, dimana imbal hasil sejalan dengan risiko. Investasi reksa dana pendapatan tetap memiliki tingkat risiko menengah dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu yang terpenting adalah tren suku bunga baik global maupun domestik.

"Di tengah tren suku bunga dunia yang tetap rendah, obligasi dapat menjadi pilihan untuk mengoptimalkan dana kita namun dengan eksposur risiko yang lebih rendah dibandingkan investasi saham," terang Freddy. 

 

Memang diperkirakan tahun 2021 ini imbal hasil investasi obligasi tidak akan sespektakuler tahun 2020. Namun, menurut Freddy, potensi hasil dan peluang di pasar obligasi masih menarik bagi investor yang ingin meminimalkan risiko dan volatilitas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement