Selasa 09 Mar 2021 08:01 WIB

Terangkat Imbal Hasil Obligasi, Nilai Tukar Dolar AS Menguat

Dolar telah menguat hampir 2,5 persen sejak awal tahun ini.

Dolar AS mencapai tertinggi 3,5 bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (8/3) di tengah ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS yang kuat dan kenaikan inflasi. Imbal hasil (yields) obligasi pemerintah AS lebih tinggi meningkatkan daya tarik mata uang safe-haven greenback.
Foto:

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo pada Senin mengatakan dolar yang kuat baik untuk Amerika dan menolak seruan untuk melemahnya greenback.I mbal hasil obligasi pemerintah AS berada dalam jarak yang sangat dekat dari tertinggi satu tahun di atas 1,62 persen yang dicapai pada Jumat (5/3), kontras dengan imbal hasil obligasi Jerman, yang merosot hampir lima basis poin minggu lalu, menarik euro ke level terendah empat bulan di bawah 1,19 dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,53 persen pada 92,38 terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, level tertinggi sejak 24 November. Indeks mata uang pasar berkembang MSCI kehilangan 0,8 persen untuk penurunan harian terbesar sejak pandemi mengguncang pasar pada Maret 2020. Indeks merosot ke level terendah tiga bulan di bawah 1.700 poin.

Dengan volatilitas dalam valuta asing, data Indeks Harga Konsumen yang akan keluar pada Rabu (10/3) dan data Indeks Harga Produsen yang akan dirilis pada Jumat (12/3) akan diawasi dengan ketat, seperti halnya lelang Obligasi AS 10 tahun dan 30 tahun masing-masing pada Rabu (10/3) dan Jumat (12/3).

"Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, angka inflasi dan lelang obligasi pemerintah akan mulai menjadi masalah," kata Boris Schlossberg, direktur pelaksana strategi valas di BK Asset Management.

 

Dolar bertahan di level tertinggi sembilan bulan terhadap yen, di 108,875 yen, dan mendekati level tertinggi satu bulan terhadap pound Inggris, di 1,3839 dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement