REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha Pertamina di bidang jasa pengeboran dan service, Elnusa pada 2020 kemarin membukukan laba di tengah kondisi penurunan harga minyak dan pandemi Covid-19. Pada tahun lalu, PT Elnusa Tbk membukukan laba sebesar Rp 736 miliar.
Direktur Keuangan Elnusa Hery Setiawan menjelaskan, laba tersebut ditopang dari laba operasi sebesar Rp 431 miliar dan laba bersih Rp 249 miliar. Laba perusahaan banyak didominasi segmen jasa distribusi dan logistik energi.
"Meskipun imbas triple shocks yaitu pandemi Covid-19, fluktuasi harga minyak dunia dan pelemahan kurs rupiah tersebut cukup kuat dirasakan perseroan tetapi kami tetap mampu mencatatkan kinerja keuangan 2020 dengan baik.” ujar Hery kepada Republika.co.id, Selasa (2/3).
Hery juga menjelaskan, laba didapat dari pendapatan perusahaan pada tahun lalu sebesar Rp 7,7 triliun. Pendapatan usaha ini 53 persen dari jasa hulu migas. Sedangkan segmen distribusi dan logistik menopang 43 persen pendapatan. Juga jasa penunjang sebesar empat persen.
“Keberhasilan melewati tahun 2020 dengan capaian positif bukanlah hal mudah, ini prestasi yang patut disyukuri dan dibanggakan. Ini bukti serta komitmen Elnusa terhadap seluruh stakeholders. Di tahun 2021, Elnusa akan terus berupaya menggenjot performa terbaik melalui strategi diversifikasi portofolio yang tetap menjadi andalan.” ujar Hery.
Tahun ini, kata Hery, Elnusa fokus mendukung rencana pemerintah yang menargetkan produksi minyak 1 juta barel. Di satu sisi, perusahaan juga akan melanjutkan pembangunan infrastruktur penyimpanan BBM dan LPG.
"Elnusa akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur penyimpanan BBM maupun LPG dan menambah armada untuk pendistribusian BBM ke seluruh masyarakat, khususnya di luar Pulau Jawa dan tentunya memberikan capaian lebih baik lagi di tahun 2021,” tutur Hery.