Senin 01 Mar 2021 11:19 WIB

Migrasi Kartu Chip BRI Capai 82 Persen

Migrasi karti ATM chip paling lambat hingga akhir 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Kartu Automatic Teller Machine (ATM) milik Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Foto: ANTARA FOTO
Kartu Automatic Teller Machine (ATM) milik Bank Rakyat Indonesia (BRI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia mendorong perbankan nasional untuk melakukan penyelesaian migrasi kartu ATM/debit yang masih menggunakan pita hitam atau magnetic stripe menjadi kartu dengan teknologi chip paling lambat hingga akhir 2021. Salah satu perbankan yang terus aktif dalam melakukan migrasi kartu ATM/debit nasabahnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan saat ini pencapaian migrasi kartu chip BRI telah mencapai 82 persen. Perseroan juga berupaya melakukan sosialisasi kepada nasabah untuk melakukan penggantian kartu ATM/debit. 

Baca Juga

“Edukasi kepada nasabah dilakukan secara terus-menerus agar nasabah dapat segera melakukan migrasi kartu ATM/debitnya dan kami perkirakan pada September tahun ini, migrasi kartu chip BRI akan tercapai 100 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (1/3).

Menurutnya perseroan secara massif mengimbau nasabahnya untuk segera menukarkan kartu ATM/debit BRI-nya menjadi kartu dengan teknologi chip. Penukaran kartu chip dapat dilakukan oleh nasabah BRI lebih dari sembilan unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia dengan hanya membawa kartu ATM/debit dan KTP tanpa dikenakan biaya atau gratis.

“Memberikan kemudahan merupakan wujud komitmen BRI kepada nasabah. Selain itu, untuk meningkatkan rasa aman nasabah, BRI juga terus melakukan edukasi kepada nasabah untuk memanfaatkan fitur SMS notifikasi. Fitur ini mengingatkan nasabah melalui smartphone yang dimiliki untuk mengetahui setiap transaksi yang terjadi pada rekeningnya,” ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement