Selasa 09 Feb 2021 16:59 WIB

Bank Himbara Kebanjiran Pemesanan SBN ORI019

Sepanjang 2020, pemerintah telah menerbitkan tujuh SBN ritel.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
Foto:

Menurutnya selama pandemi masih berlangsung minato investasi ke SUN akan tinggi tetapi tentu ada batasnya. Salah Satu pembeli SUN adalah investor asing.

“Apabila mereka yang masuk membeli maka itu termasuk aliran modal asing yang masuk ke Indonesia,” ucapnya.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menambahkan animo masyarakat tinggi khususnya menengah ke atas karena bunga SBN ritel masih menarik dibanding deposito, juga geliat investor pemula membeli instrumen keuangan naik tinggi selama awal 2021. 

“Kemarin ada booming investor retail di pasar saham, sekarang bisa bergeser di pasar surat utang. Tren ini juga seiring banyaknya platform digital yang menawarkan kemudahan bertransaksi membeli SBN ritel,” ucapnya.

Menurutnya faktor yang tidak kalah penting adalah perubahan perilaku masyarakat. Dalam kondisi normal biasanya uang tabungan dikeluarkan untuk jalan-jalan, shopping ke mal. 

“Nah, sekarang kondisi sedang pandemi, uang akhirnya dialokasikan ke instrumen investasi seperti SBN. Jadi berpindah posisi dari konsumsi barang sekunder, tersier ke pembelian SBN,” ucapnya.

Bhima menyebut porsi investasi SBN masih dominan investasi dalam negeri. Data ADB bond online menunjukkan rasio investasi SBN yang dipegang oleh asing masih berada pada tren menurun yakni 25 persen per desember 2020. Sebelumnya titik tertinggi kepemilikan asing sebesar 38,6 persen pada Desember 2019. 

“Sofar minat investor retail dalam negeri yang meningkat perlu dicermati juga akan menggerogoti DPK perbankan, alias terjadi crowding out effect,” ucapnya.

Tercatat sepanjang 2020 total investor SBN Ritel sebanyak 166.928 investor. Proporsi investor baru sebanyak 43,6 persen atau 72.844 investor. Melanjutkan tren sejak diperkenalkan e-SBN, generasi milenial mendominasi dengan proporsi 39 persen, disusul oleh generasi baby boomers sejumlah 26 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement