REPUBLIKA.CO.ID, BONDOWOSO -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mengembangkan pelayanannya dengan lebih inovatif untuk membantu usahawan mikro kecil dan menengah agar segera bangkit setelah didera pandemi Covid - 19. Pelayanan ekstra yang melampaui jasa keuangan standar ini diberikan BNI dengan bekerjasama dengan berbagai pihak.
Kali ini diterapkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al - Ishlah Bondowoso, Jawa Timur. Ponpes ini tepat sebagai lokasi percontohan pengembangan ekosistem keuangan BNI pada sektor perikanan darat.
Pembentukan ekosistem keuangan ini ditandai dengan kunjungan Direktur Logistik Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ines Rahmania ke Ponpes Al - Ishlah, akhir pekan ini. Pada kesempatan tersebut BNI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis kepada sejumlah nelayan Bondowoso dan sekitarnya. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Pemimpin BNI Wilayah Malang Yugo Heriawan dan secara visual dari Jakarta, VP Divisi Hubungan Kelembagaan BNI Ahmad Salman Somantri.
Dengan adanya ekosistem keuangan ini, upaya membantu para nelayan perikanan darat dan laut menjadi lebih lengkap dan menyeluruh. Sebelumnya, pelayanan keuangan masih sebatas transaksi keuangan Agen46 standar seperti pembukaan rekening para santri, sistem e-collection untuk penerimaan pembayaran santri, dan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada mitra yang tergabung dalam ekosistem pondok pesantren Al - Ishlah.
Kini, dengan adanya sinergi BNI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan mitra start-up pelayanan mencakup seluruh kebutuhan nelayan perikanan darat, mulai dari kebutuhan benih ikan, menjamin penyerapan hasil panen, hingga menghubungkan produk-produk perikanan darat ke pasar ekspor.
Selain itu juga tersedia akses layanan perbankan lain dan juga pendampingan melalui Program Kemitraan. Petambak dapat mengakses pembiayaan dengan mudah dan murah, disertai pendampingan yang akan diberikan untuk meningkatkan produktivitas petambak.