Miliarder pendiri Alibaba China, Jack Ma, telah kembali muncul dalam video berdurasi 50 detik saat ia menyapa guru teladan dalam acaranya. Meski kabar ini melegakan dan membuat saham Alibaba melonjak, namun beberapa ahli menilai kehadiran Jack Ma yang kembali masih misteri.
Jack Ma memang terlihat dalam kondisi baik-baik saja, namun lokasi keberadaannya dan apakah ia dalam keadaan bebas masih belum dapat dipastikan.
"Bagaimana keadaan dia sebenarnya itu tergantung pada Beijing untuk mengungkapkannya pada kita. Apakah Jack Ma bebas kesana kemari, Jack bersembunyi atau yang lainnya, tidaklah jelas. Ada banyak dari cerita ini yang masih belum kelihatan," ujar Leland Mlller, CEO perusahaan konsultasi China Beige Book.
Baca Juga: Kemunculan Jack Ma Tetap Bikin Investor Ketar-Ketir, Katanya: Kami Butuh Kepastian!
"Ya kita semua tahu bahwa hanya karena dia menunjukkan diri, tidak berarti menjelaskan apa yang sedang terjadi," ungkap William Huston, pendiri Bay Street Capital Holdings.
Dilansir dari Reuters di Jakarta, Selasa (26/1/21) menurut sumber, Jack Ma memilih diam semenjak kritikannya pada sistem keuangan China membuat para regulator termasuk Presiden China Xi Jinping marah.
Hal itu berakibat pada dua perusahaannya, Alibaba dan Ant Group diinvestigasi pemerintah komunis China. Namun, memang ada diskusi di Alibaba bahwa dia harus muncul untuk menenangkan investor.
Sebagaimana diketahui, Jack Ma memang sudah pensiun tetapi ia masih sangat berpengaruh sebagai wajah Alibaba. Ketidakjelasan kabar Jack Ma beberapa bulan lalu membuat saham Alibaba terus menurun. Karena itulah diputuskan untuk memunculkan Jack Ma dari aktivitas rutinnya.
Dipilihlah acara penghargaan guru teladan yang sudah berlangsung rutin dalam Jack Ma Rural Teachers Award bersama 100 guru di Kota Sanya yang secara rutin dilakukan Ma dalam aktivitas filantropinya. Kemunculannya membuat lega investor Alibaba meski beberapa pertanyaan masih mengemuka.
"Kemunculan kembali Jack Ma yang tak terduga, sama seperti menghilangnya secara mendadak, sepertinya pertanda hubungannya dengan regulator Beijing telah stabil. Itu tak berarti kerajaan korporat Jack Ma sudah bebas dari rasa cemas," tandas Brock Silvers dari Kaiyuan Capital.
Ikuti Whatsapp Channel Republika