REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senat Amerika Serikat (AS) menyetujui Janet Yellen sebagai wanita pertama yang memimpin Departemen Keuangan AS pada Senin (25/1). Keputusan itu membuat Yellen langsung bekerja dengan Kongres dalam hal bantuan penanganan Covid-19, meninjau kebijakan sanksi AS, dan memperkuat regulasi keuangan.
Reuters melaporkan, Senat memberikan suara 84-15 untuk mengonfirmasi Yellen memangku jabatan tersebut. Suara penolakan datang dari Partai Republik yang sebagian menyatakan keberatan atas rencana bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS yang diusulkan oleh Presiden Joe Biden, kenaikan pajak, dan inisiatif pengeluaran lainnya.
Yellen memenangkan suara dari 34 Republikan dalam suara bipartisan yang kuat, dengan beberapa dari mereka berjanji untuk bekerja sama dengannya. "Saya berharap bipartisan berlanjut dan kita dapat bekerja lebih keras lagi pada kebijakan fiskal yang masuk akal untuk semua orang Amerika," tulis Senator Republik, Chuck Grassley, di Twitter.
Yellen membuat sejarah pada 2014 ketika menjadi wanita pertama yang memimpin Bank Sentral AS, The Federal Reserve. Perempuan berusia 74 tahun ini akan bergabung dengan 76 menteri lainnya pemerintahan Biden.
"Konfirmasi Menteri Yellen menghilangkan rintangan perempuan," kata Senator Demokrat, Dianne Feinstein.
Konfirmasi Yellen kurang dari seminggu setelah Biden menjabat. Pendahulunya dari Partai Republik, Steven Mnuchin, tidak dikonfirmasi hingga tiga minggu setelah pelantikan Trump pada 2017.
Atas terpilihnya Yellen, Departemen Keuangan mengumumkan lebih banyak anggota tim Menteri Keuangan baru masuk. Kondisi ini membawa kembali beberapa veteran pemerintahan Barack Obama yang bertugas di badan tersebut.
Departemen Keuangan akan mengawasi rencana Biden membujuk Kongres untuk menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 28 persen persen dari 21 persen. Juga rencana meningkatkan pajak untuk orang Amerika yang menghasilkan lebih dari 400.000 dolar AS setahun.
Yellen mengatakan kepada para senator pada sidang konfirmasi pekan lalu, mereka perlu menaikkan upah minimum. Senat perlu mengambil tindakan besar pada langkah-langkah stimulus atau mengambil risiko resesi yang lebih lama dan lebih menyakitkan yang disebabkan oleh pandemi.