Senin 25 Jan 2021 15:51 WIB

Kemenhub Pesan 100 GeNose untuk Terminal Bus

Penggunaan alat GeNose akan dilakukan di sejumlah terminal bus secara acak.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Petugas keamanan Terminal Kampung Rambutan menghembuskan nafasnya pada kantong nafas untuk dites dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta.
Foto:

Budi Karya mengimbau masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi bus agar tidak memaksakan diri untuk berangkat. terutama jika merasa tidak enak badan atau sakit karena di terminal-terminal bus dilakukan pengecekan secara acak mulai 5 februari 2021.

Selain itu, Budi Karya memastikan Kemenhub sudah berkoordinasi dengan Kemenkes, UGM, dan Satgas Penanganan Covid-19.

 “Kami sudah berkomunikasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 dan akan segera ditindaklanjuti dengan surat persetujuan untuk penggunaan di simpul-simpul transportasi umum," ungkap Budi Karya.

Budi Karya mengatakan, selanjutnya Kemenhub akan membuat Surat Edaran kepada para operator transportasi dalam penerapan GeNose tersebut. Budi menuturkan selain di kereta api dan bus, akan bertahap diterapkan di bandara.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan alat GeNose telah telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Luhut mengatakan, kelebihan dari alat tersebut bisa mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi diatas 90 persen.

“Kedepannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di hotel, mall, di lingkungan masyarakat RT/RW. Alatnya hanya seharga Rp 62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar Rp 20 ribu," ungkap Luhut.

Luhut menilai, jika alat tersebut digunakan lebih banyak maka biaya akan turun dan nantinya alat tersebut akan terus dikembangkan. Luhut menuturkan, Indonesia harus bangga karena alat tersebut buatan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement