REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai melakukan pemesanan alat Gadjah Mada Electric Nose Covid-19 atau GeNose C19. Rencananya, alat untuk screening Covid-19 tersebut akan diterapkan secara acak di terminal bus.
"Kita masih pesan ke pihak pembuatan alatnya. Sementara saya pesan 100 dulu," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi kepada Republika.co.id, Senin (25/1).
Budi menuturkan penggunaan alat GeNose akan dilakukan di sejumlah terminal bus secara acak. Terutama untuk terminal bus tipe A hingga pelabuhan penyebrangan.
"Ini untuk di terminal tipe A yang prioritas dan juga di pelabuhan penyebrangan yang sifatnya random sampling," jelas Budi.
Budi mengatakan dengan merujuk Surat Edaran Satgas penanganan Covid19, Kemenhub sepakat untuk masyarakat yang bepergian dengan bus sifatnya hanya random sampling. Budi menuturkan, untuk pertama yang akan dilaksanakan menggunakan GeNose yakni di Terminal Bus Pulogebang.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sudah meminta Ditjen Perhubungan Darat untuk berkoordinasi dengan Kadishub di seluruh Indonesia. Khususnya dalam penerapan penggunaan geNose di terminal bus.
"Jika nanti saatnya dilakukan pengecekan secara acak dan seseorang dinyatakan positif maka yang bersangkutan tidak diperbolehkan berangkat," jelas Budi Karya.