REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (8/1) pagi terkoreksi menembus level psikologis Rp 14.000 per dolar AS. Pada pukul 9.46 WIB, rupiah melemah 95 poin atau 0,68 persen ke posisi Rp 14.005 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 13.910 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini. "Dolar AS terlihat menguat dipicu oleh kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS," ujar Ariston di Jakarta, Jumat (8/1).
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sudah menembus ke atas 1 persen selama dua hari beruntun setelah sebelumnya bergerak di bawah 1 persen. "Pandangan bank sentral AS yang lebih optimis terhadap pemulihan ekonomi AS, membantu mendorong penguatan imbal hasil obligasi tersebut," kata Ariston.
Ariston memperkirakan pada akhir tahun rupiah bergerak di kisaran Rp 13.850 per dolar AS hingga Rp 13.980 per dolar AS. Pada Kamis (7/1) lalu, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp 13.910 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 13.895 per dolar AS.